Sukses

Detik-Detik Kecelakaan Beruntun di Puncak Bogor

Rukiyah salah satu penumpang bus warna orange itu mengungkapkan, kecelakaan maut itu dipicu bus wisata HS Transport diduga rem blong.

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan beruntun terjadi di Tanjakan Selarong Jalan Raya Puncak, Bogor yang melibatkan 12 kendaraan, baik roda empat dan motor, Sabtu (22/4/2017) sore.

Rukiyah (40) saksi mata menjelaskan, kecelakaan tersebut melibatkan bis wisata HS Transport dengan belasan kendaraan lainnya.

Rukiyah salah satu penumpang bus warna orange itu mengungkapkan, kecelakaan maut itu dipicu bus wisata HS Transport diduga mengalami rem blong.

Awalnya, sebanyak 6 bus itu hendak membawa pulang rombongan ke Jakarta usai berwisata ke Taman Wisata Matahari.

"Kami sewa 6 bus, jalan-jalan ke Taman Wisata Matahari," kata Rukiyah ditemui di lokasi kejadian.

Sejak keluar dari Taman Wisata Matahari, bus yang ditumpanginya itu melaju dengan kecepatan tinggi.

"Sudah beberapa kali saya peringatkan supaya bawa pelan-pelan saja, tapi tidak dihiraukan," ujar Rukiyah yang saat itu duduk di bangku tepat di belakang sopir bus.

Benar saja, saat tiba di lokasi kejadian tepat tepatnya di tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, bus hilang kendali mengarah ke arah berlawanan di jalan menurun.

Kemudian bus tersebut menabrak mobil Grand Livina hitam dan terus bergerak di kanan jalan hingga  menabrak lagi dua sepeda motor serta mobil Daihatsu Ayla. Setelah itu, bus bergerak kembali ke jalur kiri dan menabrak lima mobil dan tiga sepeda motor yang ada di depannya.

"Saat kejadian, semua penumpang bus teriak histeris," ungkap dia.

Beruntung, semua penumpang bis selamat meski ada yang mengalami luka ringan. Namun saat keluar dari bus, ia melihat sejumlah kendaraan ringsek. Ada yang terbalik, melintang di tengah jalan hingga masuk ke jurang.

Tak hanya itu, banyak korban bergelimpangan di pinggir jalan penuh dengan luka. "Saya engga kuat lihatnya," kata Rukiyah.

Menurut Rukiyah, sejak awal keberangkatan dari Jakarta menuju Puncak, bus yang ditumpanginya beberapa kali mengalami gangguan mesin. Namun, sang sopir tetap memaksa.

"Dari awal saya sudah punya firasat enggak beres. Saya juga sempet bilang ke teman-teman supaya diganti sama bis yang baru," ucap dia.

Akibat kecelakaan beruntun yang terjadi sekitar pukul 17.30 WIB, 12 kendaraan ringsek. Tiga orang meninggal dunia dan puluhan orang luka.

Tiga orang tewas yakni Okta Riyansyah Purnama Putra warga Palembang, Jainudin warga Bogor, dan Dadang seorang Kepala Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Korban luka di antaranya Aris Ris Beni (16) warga Tangerang, Saiful Bahri (33) warga Jakarta Selatan, Hasanudin (21), Tommy Gunawan (36), dan Darus Zaelani (40) warga Palembang.