Sukses

Bus Kecelakaan Maut Sempat Mogok saat Berangkat ke Puncak

Saat pemeriksaan polisi usai kecelakaan maut, sopir bus juga tidak dapat menunjukkan SIM.

Liputan6.com, Bogor - Kecelakaan maut di Puncak Bogor diduga akibat bus pariwisata Po HS Transport mengalami rem blong. Selain rem blong, sopir bus pariwisata ini juga tidak dapat menunjukkan surat kendaraan saat diperiksa polisi.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Hasbi Ristama mengungkapkan, bus yang dikemudikan Bambang Hernowo itu sempat mogok di Tol Ciawi KM 47 arah Puncak pada pukul 11.00 WIB karena kerusakan mesin.

Sempat curiga dengan kelayakan bus tersebut, polisi pun memeriksa surat-surat kendaraan seperti STNK. Namun, sang sopir tidak dapat menunjukkan dengan alasan hilang.

"Saat itu (mogok) petugas sempat memeriksa kelengkapan surat kendaraan. Sopir tidak memiliki STNK, alasannya hilang," kata Hasbi, Bogor, Sabtu, 22 April 2017, malam.

"Saat diperiksa, STNK-nya hilang. Dan sopir sempat menunjukkan surat kehilangan itu," dia melanjutkan.

Tak lama setelah mogok, mesin bus kembali menyala dan membawa rombongan karyawan PT Inkosindo Jakarta Utara, menuju Taman Wisata Matahari di Jalan Raya Puncak KM 77, Cilember, Cisarua, Bogor.

"Karena ada surat-suratnya dan penumpang juga kebanyakan ibu-ibu, akhirnya polisi mengizinkan sopir melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan," kata dia.

Menurut Hasbi, saat pemeriksaan usai kecelakaan, sopir bus juga tidak dapat menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM).

"Saat ditanya SIM juga ngakunya dipegang oleh kernet yang kabur setelah kejadian itu," Hasbi menandaskan.

Tabrakan beruntun ini terjadi di tanjakan Selarong, Jalan Raya Puncak, Desa Cipayung, Kecamatan Mega Mendung, Kabupaten Bogor, Sabtu 22 April kemarin sekitar pukul 17.30 WIB.

Kecelakaan maut yang melibatkan 12 kendaraan ini bermula ketika bus pariwisata Po HS Transport meluncur tidak terkendali dari arah Puncak menuju Jakarta. Rem bus diduga blong dan hilang kendali, hingga menabrak belasan kendaraan satu per satu. Bus pariwisata tersebut menabrak tujuh kendaraan roda empat dan lima sepeda motor.

Kecelakaan maut di Puncak Bogor ini memakan empat korban jiwa dan enam lainnya luka-luka. Korban meninggal di antaranya sepasang kekasih yang mengendarai sepeda motor, yakni Diana Simatupang dan Purnama Putra.

Â