Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus penyerangan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pada Selasa, 11 April 2017. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyerangan tersebut.
Terkait adanya foto beredar yang diduga penyerang Novel Baswedan, Argo memastikan kedua orang itu bukan pelakunya. Keduanya itu disebut telah mendatangi Polda Metro Jaya untuk mengklarifikasi.
"Masalah beredarnya foto pelaku diduga penyiram korban Novel Baswedan, Polda Metro Jaya menemukan dua orang diduga pelaku itu. Namun bisa diyakini bukan tersangkanya," ungkap Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu, 22 April 2017.
Advertisement
Argo mengatakan, ini lantaran kedua orang itu bisa menunjukkan bukti keberadaannya saat hari penyerangan Novel. Bukti itu berupa tiket dan pemeriksaan di lokasi.
"Pada saat kejadian yang bersangkutan tidak ada di lokasi perkara. Satu orang bernama Hasan ada di Malang, mulai 6-13 April, ada tiket sudah dibuktikan dia saat pemeriksaan, penyidik sudah cek dan betul. Lalu Muklis ada di Tambun, rumah saudaranya. Dia orang sana, kami cek ke Tambun, semua kami periksa," jelas Argo.
Terkait identitas kedua orang yang sempat dicurigai warga ini, Argo mengatakan mereka sebenarnya adalah 'mata elang' atau penagih utang para penunggak kredit motor.
"Hasan dan Muklis profesinya ini Mata Elang. Yaitu dibayar perusahaan oleh leasing untuk cari cicilan motor nunggak. Mereka tugas cari kendaraan cicil yang nggak lancar pembayarannya dan diduga sebagai modus kendaraan yang digelapkan di situ," terang dia.‎
Lebih jauh dua orang yang dicurigai ini diketahui tidak pernah menutupi identitasnya. Mereka pada Februari dan Maret juga pernah mendatangi sekitar lokasi penyerangan Novel. "Muklis dan Hasan ini nggak menutup identitasnya, selain itu Hasan saat pernah ngobrol sama penjual galon Pak Diki," tukasnya.
Untuk diketahui, foto dua orang terduga penyerang Novel Baswedan ini disampaikan saksi Yono, warga yang tinggal tidak jauh dari kediaman Novel. Yono memotret Hasan tanggal 14 Maret dan Muklis pada 28 Februari. Dia mengambil foto kedua orang tidak dikenal ini karena dianggap melakukan tindakan yang mencurigakan.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang orang tak dikenal menggunakan air keras usai menunaikan salat subuh di sekitar masjid di kawasan dekat rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa 11 April 2017. Akibatnya, Kepala Kasatgas kasus e-KTP itu mengalamai luka parah di sekitar mata dan wajahnya.
Kini, Novel Baswedan tengah menjalani pengobatan di salah satu rumah sakit di Singapura. Setelah sebelumnya sempat dilarikan ke RS Mitra Keluarga dan Jakarta Eye Center.
Â