Liputan6.com, Jakarta - Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo, Jakarta menjadi sorotan karena adanya dugaan juru parkir liar. Diduga, adanya tarif tinggi saat menyambangi wilayah yang dulunya tempat prostitusi.
Liputan6.com kemudian mencoba mewawancarai para warga yang kerap menyambangi kawasan ini setiap harinya. Adalah Leman (22), pemain skateboard yang tak pernah absen berlatih di Skatepark Kalijodo.
"Saya sering berlatih di sini setiap hari, kemarin libur panjang juga ke sini. Parkir motor bayarnya Rp 2.000 kok, nggak sampai Rp 5.000," ujar dia kala beristirahat di Skatepartk Kalijodo, Jakarta, Selasa (25/4/2017).
Advertisement
Namun begitu, diakui uang parkir tersebut tidak dibayarkan melalui parkir meter. "Ada yang jaga, narikin uang (tidak di parkir meter). Malahan kemarin pas libur panjang, ramai banget. Saya sampai nggak bayar karena tukang parkirnya terbatas," lanjut dia.
Ditanyakan terkait apakah petugas parkir tersebut adalah berseragam Dishub, dia berasumsi mereka hanya juru parkir biasa yang mengenakan rompi hijau polos.
Sementara itu, pengunjung bernama Prapti (50) mengaku menggunakan parkir meter usai memarkirkan mobilnya. Dia melakukannya secara sadar.
"Saya kesadaran saja, tapi memang saya pikir ini kurang sosialisasi. Tadi pun saya harus mencari petugas Dishub dulu. Namun jika saya mau, ya bisa saja turun mobil langsung pergi (tidak bayar) karena tidak ada yang mengarahkan juga," ujar dia.
Pantauan di lokasi Kalijodo, tidak tampak ada mesin parkir yang dirusak atau seperti berusaha dicuri seperti yang ramai diberitakan.
Sementara itu, hampir tidak terlihat adanya para juru parkir yang biasanya berseliweran di Kalijodo. Diduga, karena hari ini bukan waktu akhir pekan sehingga sepi pengunjung dan ada apel petugas dari Dinas Perhubungan (Dishub DKI Jakarta) dan anggota Satpol PP.
Â