Liputan6.com, Jakarta - Parkir meter di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, tidak berfungsi baik. Sehingga banyak pengunjung yang menggunakan jasa parkir liar.
Prapti, warga Pluit yang baru pertama kali berkunjung ke Taman Kalijodo mengakui, pengunjung umumnya belum tahu fungsi parkir meter, sehingga jarang yang menggunakan dan menggunakan parkir liar.
"Saya baru kali pertama ke RPTRA Kalijodo, tapi karena kesadaran pribadi, langsung menuju parkir meter untuk ongkos parkir saya," kata dia kepada Liputan6.com di RPTRA Kalijodo, Jakarta Utara, Selasa (25/4/2017).
Advertisement
"Saya juga mengajak pengguna kendaraan mobil lain untuk membayar ongkos parkir mereka pakai mesin parkir meter ini," dia melanjutkan.
Karena itu, Prapti mengimbau, agar Dishub DKI meningkatkan sosialisasi parkir meter ini. Sehingga tidak ada antrean parkir dan juru parkir liar seperti yang terjadi saat libur panjang kemarin.
"Untung tadi turun mobil lihat petugas seragam Dishub, langsung saya minta bantuan. Jujur saja, alat ini seperti tidak berfungsi, tombolnya keras, sulit dipencet. Sensor tap kartu pembayaran juga tidak lancar, butuh kesabaran jadinya," kata dia.
Padahal, kata Prapti, ongkos parkir mater lebih murah dari parkir liar. Untuk mobil dikenakan Rp 5 ribu dan sepeda motor Rp 2 ribu. Karena itu, Prapti berharap masyarakat sadar menggunakan parkir meter ketimbang menggunakan parkir liar.
"Semoga saja bisa lebih aware dan tersosialisasi, menggunakan parkir meter, kan mengikuti perkembangan teknologi. Jadi kita bisa semakin maju," Prapti menandaskan.