Sukses

Bunga Tanda Cinta di Balai Kota

Hingga Rabu 26 April 2017, sudah ada sekitar 1.000 karangan bunga untuk pasangan Ahok-Djarot yang menghiasi Balai Kota Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta Ada pemandangan menarik di Balai Kota Jakarta sejak beberapa hari belakangan. Ribuan karangan bunga memenuhi kawasan Balai Kota. Bahkan, saking tak cukupnya halaman kantor kerja Gubernur DKI ini, kiriman bunga ucapan tersebut terpaksa diletakkan di sepanjang Jalan Medan Merdeka Selatan.

Banyak pesan yang disampaikan dari warga kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Wakilnya Djarot Saiful Hidayat. Dari tulisan-tulisan tersebut, tergambar bagaimana perasaan mereka yang masih susah berpaling dari pasangan petahana nomor urut dua di Pilkada DKI 2017 itu.

Hingga Rabu 26 April 2017, sudah ada sekitar 1.000 karangan bunga untuk pasangan Ahok-Djarot yang menghiasi Balai Kota Jakarta.

Kepala Biro Kerja Sama Luar Negeri dan Daerah DKI Mawardi menyatakan, jumlah karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota terus bertambah hingga kini.

"Informasinya sudah ada 1.000 karangan bunga, masih didata lagi," kata Mawardi di Balai Kota, Jakarta.

Hal ini pun jadi tontonan warga yang melintas dengan memperlambat laju kendaraan.

Warga berfoto di depan karangan bunga untuk Basuki T Purnama dan Djarot Sjaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/4). Karangan bunga tersebut terus bertambah berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot pascapilkada DKI 2017. (Liputan6/Johan Tallo)

Umumnya karangan bunga yang berasal dari berbagai kalangan tersebut, bertuliskan dukungan dan ucapan terima atas sumbangsih Ahok - Djarot selama memimpin Jakarta lima tahun terakhir. Namun, tak sedikit karangan bunga berisi ucapan lucu dan nyeleneh.

Ahok sendiri heran dengan kiriman bunga itu. Sebab menurutnya yang biasa mendapat bunga adalah pihak yang menang. Ahok menyebut ingin mengucapkan terima kasih satu per satu, namun karena tidak mengetahui alamatnya, Ahok mengucapkan terima kasih hanya melalui media sosial.

"Ya aku juga enggak tahu bagaimana mau ngerem (kedatangan bunga). Beberapa kita mau kirim terima kasih enggak tahu alamatnya. Kita mau muat nanti di twitter atau di website kita, kita foto terus ucapkan terima kasih," kata Ahok di Balai Kota Jakarta.

Tak hanya Ahok, Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat juga tampak berkaca-kaca saat melihat hamparan karangan bunga di lingkungan Balai Kota Jakarta. Djarot yang baru pulang dari Surabaya tak menyangka akan ada sambutan ribuan karangan bunga ucapan semangat dan motivasi dari warga.

Karangan bunga untuk Ahok mencapai ribuan

"Terima kasih karangan bunganya. Kita tetap semangat membangun Jakarta. Hapus air matamu, tatap tajam ke depan dengan penuh optimistis," kata Djarot kepada para simpatisan yang sedih di Balai Kota, Rabu kemarin.

Djarot berjanji akan terus mengabdi kepada seluruh warga, khususnya warga Jakarta guna menyelesaikan tugasnya bersama Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga Oktober 2017.

"Doakan Pak Ahok dan kita semua untuk terus berjuang, semangat, dan tetap mengabdi dengan hati tulus menyelesaikan kerja keras kami hingga Oktober," kata dia.

Djarot juga minta terus menjaga persatuan bangsa atas nama kebinekaan. "Tugas kita masih panjang, perjuangan belum selesai. Kita bangun semangat kebinekaan, kita satu bangsa satu Indonesia. Harus ada optimisme," ujar Djarot.

 

 

2 dari 3 halaman

Ragam Kalimat Cinta untuk Ahok-Djarot

Berbeda dari karangan bunga pada umumnya yang berisi ungkapan bernada resmi, karangan bunga yang berjejer di Balai Kota Jakarta tak seperti itu. Kalimat yang ditulis pengirimnya lebih sebagai ekspresi pribadi atau kelompok terhadap Ahok-Djarot.

Pengirim karangan bunga Mami Cantik Puri Mansion Lagi Melow misalnya, menuliskan gubahan bait lagu "Dia" yang dibawakan penyanyi Anji.

"Oh Tuhan... Kucinta Basuki... Kusayang Tjahaja... Rindu Purnama... Inginkan Badja..." tulis dia.

Tak hanya ucapannya yang lucu dan nyeleneh, nama pengirim bunga juga unik, seperti:

"Kami yang Patah Hati Ditinggal Saat Lagi Sayang2nya. Terima kasih Pak Ahok-Djarot atas peluh keringat yang tercurah buat Jakarta".

Selain itu ada juga karangan bunga yang isinya menyindir.

"daripada mAnis berSandiwara lebih baik menoHok tapi kerDja nyata. Terimakasih Badja" tulis pengirim Kami Yang Ikhlas Diputus Paksa.

Sementara pengirim Ibu-Ibu Cantik se-DKI menulis: "Kalian gak Oke Oce tapi Mantan Terindah, Pak Ahok Pemenang Hati Kami."

Warga berfoto di depan karangan bunga untuk Basuki T Purnama dan Djarot Sjaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/4). Karangan bunga tersebut terus bertambah berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot pascapilkada DKI 2017. (Liputan6/Johan Tallo)

Karangan bunga lainnya antara lain menuliskan:

"Ahok Djarot adalah pahlawan sejati, dari kami yang tidak akan pernah move on," tulis sebuah karangan berinisial B dan K.

"You won our hearts, the best governer, dari kami yang mencintaimu namun tak bisa memilikimu," tulis karangan lain dengan pengirim Corgi Community.

"Rasanya sakit seperti melihat pacar ditikung," tulis karangan bunga kiriman Arisan Beauty Socialite.

Karangan bunga dengan tulisan unik lainnya juga terhampar, seperti "Just keep swimming our nemo, we are so proud of you," dari Nemo Lovers.

Rangkaian kalimat ungkapan rasa cinta itu tak urung membuat adik Ahok, Fify Letty Indra Tjahaja Purnama, terharu dan menitikan air mata.

"Ini sangat ironi. Di Balai Kota itu tumpuk bunga-bunga. Baru kali ini orang kalah dikasih selamat. Dia dicintai rakyatnya. Ini satu fakta," ucap Fify sambil menangis di Jakarta, Rabu kemarin.

Karangan bunga untuk Ahok - Djarot (Liputan6.com/ Muhammad Radityo Priyasmoro)

Fify merasa terharu sebab kakaknya banyak menerima surat ucapan terima kasih dari masyarakat.

"Kami menerima banyak surat. Saya baca juga. Kemudian dari anak kecil sampai nenek-nenek. Pak Ahok nasibnya lebih baik daripada Nemo. Karena ternyata banyak sekali karangan bunga dan ucapan terima kasih. Artinya apa, kita punya hati nurani," jelas Fify.

Menurut dia, apa yang dilakukan Ahok dan Djarot, adalah melanjutkan semua yang sudah dimulai mantan Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi.

"Kita sekarang bisa melihat karya Pak Basuki dan Djarot. Dan melanjutkan apa yang Pak Jokowi lakukan. Mereka bertiga lima tahun membuat perubahan jauh lebih banyak daripada gubernur lainnya," kata Fify.

Karenanya, dia pun berencana akan melihat sendiri bagaimana wujud rasa cinta warga Jakarta kepada Ahok di Balai Kota. "Saya mau lihat sendiri dengan mata kepala saya," pungkas Fify.

 

3 dari 3 halaman

Rezeki Pedagang Bunga

Sekitar seribuan karangan bunga dari masyarakat yang membanjiri Balai Kota Jakarta seiring dengan akan habisnya masa jabatan Gubernur dan Wagub DKI Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, bisa dipastikan menghabiskan banyak kembang.

Karangan bunga ini dipesan dari berbagai lokasi di Jakarta. Bisa ditebak, pesanan ini memberi berkah tersendiri bagi pengusaha bunga di Jakarta.

Seperti diungkapkan Bunyamin, pedagang bunga Tebet Florist di Tebet, Jakarta Selatan, yang mengaku mendapatkan sekitar 11 pesanan karangan bunga khusus buat Ahok dan Djarot.

Jumlah pesanan ini di atas rata-rata pesanan per hari yang biasanya hanya tiga sampai lima karangan bunga. Bahkan, dia mengaku tak hanya dirinya, pesanan karangan bunga merata didapat semua pedagang bunga di Tebet.

"Semua toko dapat, merata. Masing-masing ada yang tiga, ada yang lima tergantung pemesannya," ujar dia saat dikonfirmasi Liputan6.com di Jakarta, Rabu kemarin.

Pesanan ini sudah datang sejak Jumat 21 April 2017 pekan lalu untuk dikirimkan pekan ini.

Rangkaian bunga untuk Ahok (Deki Prayoga/Bintang.com)

Zamroni, pedagang bunga Harum Bunga di Rawa Belong, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, juga kebagian beberapa pesanan karangan bunga khusus untuk Balai Kota.

"Saya dapat pesanan langsung satu dan beberapa dari limpahan order," kata dia.

Desi, dari Toko Bunga Aster di Jelambar, Jakarta Barat, ikut kelimpahan pesanan karangan bunga untuk Ahok dan Djarot tersebut.

"Kami mendapatkan pesanan sekitar lima. Pesannya dari kemarin untuk dikirim hari ini," kata dia.

Menurut pengamat sosial dan politik The Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo, karangan bunga tersebut merupakan ekspresi kecintaan warga pada Ahok. Selain itu, juga bentuk kerinduan warga kepada sosok pemimpin seperti Ahok.

"Pemberian karangan bunga adalah salah satu dari sekian banyak ekspresi yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta. Hal itu mencerminkan Ahok masih ada di hati sebagian warga Jakarta dan bahkan ada di hati sebagian masyarakat Indonesia," kata Karyono kepada Liputan6.com, Rabu kemarin.

Bunga untuk Ahok. Foto: Benedikta Desideria/Liputan6.com

Menurut dia, kekalahan Ahok membuat sebagian warga Jakarta kehilangan sosok pemimpin yang visioner, tegas dan pekerja keras untuk melayani warga dan mendahulukan kepentingan warga.

"Itulah mengapa sampai saat ini sebagian warga masih menunjukkan kecintaan dalam berbagai ekspresi kepadanya," jelas Karyono.

Warga, lanjut dia, tak terjebak dengan status terdakwa yang disandang Ahok. Hal ini menunjukan rasa simpati kepada mantan Bupati Belitung Timur itu.

"Kinerja Ahok sudah teruji. Hal itu bisa dilihat dari tingkat kepuasan warga DKI Jakarta terhadap kinerja Ahok selama memimpin Jakarta," ucap Karyono.

 

 

Â