Liputan6.com, Bogor - Situasi Jalan DR Semeru, Kota Bogor, mencekam sore ini akibat eksekusi pengosongan wisma mahasiswa. Ratusan personel Polresta Bogor Kota dan Sat II Pelopir Brimob serta Satpol PP membawa pentungan dan tameng, serta mengerahkan dua unit Water Cannon dan satu unit Barracuda.
Petugas berupaya mendobrak pintu pagar Wisma Latimojong, asrama mahasiswa asal Sulawesi Selatan yang sedang menimba ilmu di Bogor. Kericuhan pun pecah, setelah Satpol PP kembali mencoba mendobrak pintu pagar.
Baca Juga
Kedua pihak saling terlibat aksi pukul dengan kayu dan pentungan. Kepolisian pun menyemprotkan air dari Water Cannon ke arah mahasiswa. Namun, lagi-lagi upaya kepolisian gagal.
Advertisement
Karena berpotensi kerusuhan, polisi akhirnya menunda eksekusi wisma mahasiswa tersebut, dan akan dilakukan pengosongan lagi jika situasi sudah kondusif.
"Sementara eksekusi ditunda karena situasinya tidak memungkinkan. Kami akan lakukan mediasi lagi," kata Kapolresta Bogor Kota Komisaris Besar Ulung Sampurna, Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/4/2017).
Selama eksekusi berlangsung, Jalan DR Semeru ditutup total. Karena sekitar lokasi wisma terhalang puluhan aparat dan kendaraan kepolisian. Pada pukul 15.30 WIB, jalur tersebut dibuka kembali.
Dari informasi yang dihimpun Liputan6.com, Wisma Latimojong sudah ditempati para mahasiswa asal Sulawesi Selatan sejak 1957, atas restu pemilik wisma, Emak Engkom.
Namun pada 2000, wisma tersebut dijual kepada Yayasan Al Gazali oleh orang yang mengaku sebagai ahli waris bernama RFA Ondatje.
Â