Liputan6.com, Jakarta - Menteri Hukum dan HAM atau Menkumham Yasonna Laoly mengajak warga binaan tidak membatasi ruang gerak mereka meski berada di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas) atau di rumah tahanan (rutan). Inilah pesan Yasonna ketika menghadiri sendratari dalam rangka HUT ke-53 Bhakti Pemasyarakatan yang bertema Merajut Asa.
"Ini adalah rangkaian acara yang kita lakukan, ini puncak acara, Pagelaran Seni Tari anak-anak kita warga binaan. Ini adalah merupakan wujud kreasi dari anak-anak yang saudara-saudara kita sebelumnya berpikir tempatnya (dalam Lapas dan Rutan) sangat sempit," ujar Yasonna di Cipinang Jakarta Timur, Kamis 27 April 2017.
Baca Juga
Menkumham mengapresiasi kreasi warga binaan dalam pagelaran tersebut. Dia mengatakan aksi ini menepis adanya anggapan masyarakat yang berpikir para warga binaan akan kehabisan energi dan kreatifitas jika berada dalam Lapas atau Rutan.
Advertisement
"Tapi ternyata, mereka punya semangat yang tinggi, punya cita-cita ke depan, dan mereka mau mengembangkan diri," ucap dia.
Yasonna mengatakan, kalau penampilan sendratari ini merupakan hasil kerja sama dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ). "Ini dari tampilan saja sangat menarik, sangat memukau, pasti nanti sendratarinya sangat menghibur kita," kata dia.
Ia berharap stigma di masyarakat mengenai lapas dan rutan bisa berubah sehingga warga binaan bisa mengembangkan kreasinya ketika sudah lepas dari tahanan.
"Tidak hanya kesenian, di dalam pemasyarakatan dapat terus mengembangkan talenta dari anak-anak warga binaan kita. Jadi lapas bukan tempat yang mengerikan tapi orang mampu berkreasi," pungkas Yasonna.
Sendratari ini diselenggarakan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjen PAS) dibawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) dalam rangka HUT ke-53 Bhakti Pemasyarakatan. Acara yang dihadiri oleh Dirjen PAS I Wayan K Dusak dan Menkumham Yasonna Laoly diselenggarakan di Lapas Klas IIA Narkotika Cipinang, Jakarta Timur.
Sebelum pagelaran sendratari sebagai acara puncak, rangkaian kegiatan HUT ke-53 Bhakti Pemasyarakatan antara lain Khatam Alquran oleh 50 ribu lebih warga binaan di seluruh Indonesia serta peringatan Paskah di 237 Lapas dan Rutan serentak di seluruh Indonesia.