Liputan6.com, Jakarta - Juhaeriah (50) sibuk mencuci cumi-cumi untuk makan keluarganya di tengah puing sisa penertiban Kampung Aquarium, Luar Batang, Jakarta Utara. Mande, sapaan Juhaeriah adalah satu dari sekian warga yang memilih bertahan di lokasi penertiban.
Menurut Mande, dia sudah 35 tahun menetap di Kampung Aquarium. Suaminya bekerja serabutan dan menggantungkan hidupnya dari nelayan di sana. Dia, suaminya, dan 10 orang anaknya tinggal di Kampung Aquarium.
Sejak diratakan setahun lalu, sebagian warga memilih bertahan dengan bangunan seadanya. Ada juga yang tinggal di perahu dengan beratapkan terpal.
Advertisement
Bahkan, Mande dan beberapa warga lainnya nekat membangun kembali bangunan permanen dan semi permanen. Ada juga bedeng-bedeng kecil dengan tripleks dan atap terpal.
"Ini (bangunan) enggak langsung, mas. Enggak langsung jadi. Pelan-pelan kita bangun setelah diratain. Kalau dibilang dibangun setelah Ahok kalah, ya enggak bener," kata Mande saat berbincang dengan Liputan6.com, Jumat (28/4/2017).
Mande melanjutkan, tidak ada penjagaan dari Pemprov Jakarta pascaperataan bangunan di situ. Beberapa warga menilai, tidak ada kejelasan wilayah tersebut akan dijadikan apa.
Mereka juga tidak tahu akan direlokasi ke mana, sementara rata-rata dari warga sudah menetap puluhan tahun di Kampung Aquarium.
"Ini sudah satu tahun tanpa ada kejelasan untuk apa (lokasi penertiban), kami juga enggak tahu untuk apa (ditertibkan)," Mande.
Harapan baru Mande muncul di gubernur baru DKI Jakarta. Dia berharap, Anies Baswedan - Sandiaga Uno tidak menggusur tempat tinggalnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, pihaknya akan tetap menertibkan bangunan Kampung Aquarium.
"Nanti akan kita bongkar, kita akan bongkar tetap sampai tugas saya selesai," kata Ahok, Kamis 27 April 2017.