Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 17 ribu personel polisi baik dari Mabes Polri dan Polda Metro Jaya akan turun memberikan pelayanan peserta aksi Hari Buruh Dunia atau May Day pada 1 Mei. Jumlah ini merupakan bentuk kepedulian Polri dalam menjaga situasi tetap kondusif.
"Konteksnya Polri melayani untuk berlangsungnya kegiatan (May Day) supaya aman," tutur Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di Gedung Juang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2017).
Baca Juga
Menurut Setyo, jumlah tersebut akan mencakup berbagai tugas yang diberikan kepada setiap personel. Termasuk yang melakukan pengalihan arus dan pengamanan jalan di sekitar lokasi aksi.
Advertisement
"Ada yang di pengaturan lalu lintas, ada di pengalihan arus, ada di sekitar Istana, dan di dekat DPR," jelas dia.
"Kegiatan aksi dekat Istana, tapi nanti kita lokalisir di sekitar Patung Kuda, DPR, dan kita koordinasikan dengan Pamdal DPR," lanjut Setyo.
Informasi terakhir yang diperoleh, sekitar 30 sampai 40 ribu massa aksi akan masuk ke Jakarta. Mereka merupakan buruh yang berasal dari sejumlah domisili, khususnya Jabodetabek.
"Semoga tidak terlalu banyak sehingga nggak terlalu mengganggu masyarakat," kata Setyo.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Suyudi Ario Seto menambahkan, meski dalam kondisi hari libur, tentunya pihak kepolisian tetap siaga di sejumlah lokasi. Terlebih, masyarakat juga banyak yang bermaksud mengisi waktu luang dengan refreshing ke berbagai tempat rekreasi.
"(May Day) Kita tetap lakukan pengamanan di objek-objek tersebut dan pengamanan rute di sekitar Jalan Sudirman, Patung Kuda, Bundaran HI, Disnaker, Gatot Subroto, termasuk Istana Presiden," ujar Suyudi.