Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta cukup menguntungkan meskipun tidak signifikan. Kendati demikan, Djarot menyerahkan sepenuhnya kebijakan terkait saham ini kepada pemimpin berikutnya.
"Kalau menurut kami terserah nanti. Kalau kami tidak, karena cukup menguntungkan dan kita anggap cukup bagus gitu, terlepas dari itu memproduksi bir," ucap Djarot di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (4/5/2017).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan meskipun saham Pemprov DKI dijual, perusahaan bir tersebut akan tetap berproduksi. Yang terpenting saat ini, lanjut Djarot, pengawasan minuman keras yang tidak berizin.
Advertisement
"Padahal yang kita awasi justru minuman keras yang tidak ada izin, itu sering menimbulkan orang mati, oplosan. Yang liar-liar itu betul-betul membahayakan, itu yang harus dioperasi terus-menerus," ujar Djarot.
Djarot menjelaskan pendapatan saham dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta secara sah, termasuk pendapatan saham dari perusahaan bir tersebut.
"Bukan hanya PT Delta, tetapi juga beberapa termasuk Bank DKI, Jakpro, Pembangunan Jaya Ancol, dan pendapatan lainnya. Setiap tahun selalu memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun tidak besar," kata dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok juga sebelumnya mempersilakan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menjual saham Pemprov DKI di PT Delta, asalkan melalui proses lelang.
"Perusahaan itu sangat untung. Kalau mau jual silakan saja, asal lelang terbuka supaya yang beli jelas. Bagi saya apa pun boleh yang penting transparan," kata Ahok.
Sebelumnya, wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyatakan niatnya menjual saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta, karena perusahaan tersebut memproduksi bir.