Liputan6.com, Palangkaraya - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengatakan, peran perempuan dalam menangkal radikalisme sangat penting. Karena dasar pendidikan dimulai dari dalam rumah, bukan di luar rumah.
Misalnya, kata Said Aqil, di sekolah siswa diajarkan tentang ramah, budi pekerti, atau budaya. Tetapi di luar sekolah masih ada pertemuan-pertemuan lain mengenai radikalisme.
Baca Juga
"Di sekolah resmi tidak ada yang mengajari radikalisme, tapi itu dilakukan di luar sekolah. Karena itu peran perempuan di rumah sangat penting untuk menangkal radikalisme," ujar Said Aqil saat pembukaan Rakernas Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis malam 4 Mei 2017.
Advertisement
Said Aqil melanjutkan, anak menonton YouTube tentang radikalisme dan terorisme juga sangat berbahaya, bila dibanding menonton pornografi.
"Menonton terorisme itu lebih berbahaya dari pada gambar perempuan telanjang," ujar dia.
Sebab, kata Said Aqil, orang yang menonton pornografi akan cenderung merasa bersalah, namun tidak demikian bila melihat materi terorisme. Ada kecenderungan bagi individu yang menyaksikan materi terorisme, pikirannya akan teracuni.
"Setelah nonton terorisme maka keluar dari rumah, membunuh dan dibunuh, maka dosanya dimaafkan dan masuk surga. Mereka tak tahu konteks apa, situasi kapan untuk berjihad," Said Aqil menegaskan.
Pembukaan Rakernas Fatayat NU ini dilakukan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani. Selain itu juga dihadiri Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Kapolda Kalteng Brigjen Pol Anang Revandoko.
Â