Sukses

Yenny Wahid: Anak Diajak Demo Bisa Terpapar Ujaran Kebencian

Ketua Wahid Institute Yenny Wahid menilai banyak orangtua yang tidak sadar atau tanpa sengaja mengajarkan anak-anaknya tentang antitoleran.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Wahid Institute Yenny Wahid menilai banyak orang tua yang tidak sadar atau tanpa sengaja mengajarkan anak-anaknya tentang antitoleran. Salah satunya dengan mengajak anak untuk mengikuti salah satu pawai atau aksi yang terdapat ujaran kebencian atau hate speech.

"Saat ini banyak orangtua melakukan kejahatan tanpa disadari. Contohnya, ikut bawa anaknya dalam pawai politik. Anak itu belum punya mekanisme untuk memfilter. Di situ (pawai) kan biasanya ada sikap garang, mengkritik, provokasi," kata Yenny di Jakarta, Minggu (7/5/2017).

Menurut dia, anak akan merekam dan tidak jarang mengikuti sikap yang ditunjukkan oleh orang dewasa. Lalu muncul sikap antitoleran dan benih-benih paham radikal.

"Ketika anak terpapar pidato ujaran-ujaran kebencian, nanti bisa muncul sikap yang tidak diinginkan. Lindungi anak dari aktivitas itu. Bukan berarti orangtua tidak boleh punya sikap politik, tapi jangan anak jadi korban begitu," ujar Yenny Wahid.

Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid itu mengatakan, orangtua harus memiliki waktu ekstra untuk mengawasi tumbuh kembang anak. Apalagi sekarang ini, perkembangan arus informasi, baik di dunia maya maupun dalam kehidupan sehari-hari, sangat cepat.

Dia menilai, ada dua ancaman dari arus informasi saat ini. Pertama, soal ujaran kebencian atau hate speech. Kedua, soal fakta yang dipelintir dan disebarkan.

"Anak-anak kita harus dibekali untuk menampik hate speech dan berita fakta yang dipelintir dan menjadi tuduhan, fitnah, dan disebarluaskan. Jaga komunikasi dengan anak itu penting,"  kata Yenny Wahid.