Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno mengungkap alasannya memilih mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said sebagai ketua tim sinkronisasi Anies-Sandi. Sandiaga menilai Sudirman Said mempunyai komitmen yang sangat jelas di bidang transparansi dan di reformasi birokrasi.
"Dia berpengalaman sebaga birokrat dan menteri. Beliau juga 3 in 1 ya, pernah menjadi akademisi, jadi dirut BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Pindad, pengalaman bagus jadi menteri dan dia latar belakangnya akuntansi," ujar Sandiaga di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/5/2017).
Dia pun menilai komposisi tim sinkronisasi yang dibentuk sudah cukup baik. "Jadi ini paket sangat lengkap dan capable, profesional, sangat memiliki passion dan semangat memastikan 5 sampai 6 bulan sebelum kami dilantik nanti," kata Sandiaga Uno.
Sebelumnya, Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno mengumumkan struktur tim sinkronisasi. Tugas utama tim ini adalah menyusun referensi dan menerjemahkan program dan janji kerja Anies-Sandi dalam RAPBD 2018 dan RPJMD 2018-2022.
Tim sinkronisasi tersebut beranggotakan delapan individu yang berlatar belakang profesional dari beberapa bidang.
Tim tersebut diketuai Sudirman Said yang juga mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) periode 2014-2016.
Sementara, anggotanya yaitu aktivis perempuan Edriana Noerdin, mantan Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Wamen PAN & RB) 2011-2014 Eko Prasojo, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta 2010-2013 Fadjar Pandjaitan, advokat HMBC Rikrik Rizkiyana.
Kemudian, pakar tata kota Marco Kusumawijaya, M. Hanief Arie Setyanto yang merupakan mantan deputi di Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4), dan Untoro Hariadi yang merupakan pegiat gerakan sosial dan lingkungan hidup sebagai anggota yang merangkap sekretaris tim.
Advertisement