Liputan6.com, Jakarta - Antrean warga kembali terlihat di pendopo Balai Kota Jakarta Jumat (12/5/2017) pagi ini. Mereka ingin menemui Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat untuk mengadukan permasalahannya.
Tradisi menerima langsung aduan warga ini dilakukan untuk meneruskan rutinitas Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Baca Juga
Warga Kolong Jembatan di 3 Daerah Ini Bakal Direlokasi ke Rusun pada 30 November 2024
Dapat 10 Persen di Pilkada Jakarta Versi Quick Count, Dharma Pongrekun Ogah Disebut Kalah
Mencekamnya Konser Metallica di Jakarta Tahun 1993, Area Panggung Tak Keruan hingga Dinodai Kerusuhan, Penjarahan dan Pembakaran
Namun, ada yang berbeda dengan penerimaan pengaduan ala Djarot. Pagi ini, terdapat 5 meja yang siap meladeni warga. Ada meja pendidikan, kesehatan, perijinan, rusun dan pengaduan umum.
Advertisement
"Ini untuk memudahkan warga," kata petugas bernama Teta di Balai Kota Jakarta, Jumat (12/5/2017).
Yusni, warga Pejompongan, mengaku mengadu lantaran ingin mendapat rusun. Sebab, dia kesulitan membayar kontrakan. Sehari-hari, dia hanya bekerja dengan membuka warung kecil.
"Saya mau dapat rusun Jatinegara. Tapi nantinya di mana saja saya mau," ujar Yusni.
Menurut dia, meski pengaduannya sudah diterima petugas, dia tetap ingin bertemu langsung Djarot. "Maunya ketemu langsung. Ini sekalian menunggu," ucap Yusni.
Sebelumnya, Djarot telah menyebut akan menerima pengaduan dengan sistem 'cluster', yakni meja aduan warga sesuai bidang.
"Agar bisa tertib dan tertangani dengan rapi. Kita akan bikin cluster, bidang masing-masing, pengaduan masing-masing," kata Djarot.
Ini berbeda dengan cara Ahok menerima aduan. Ahok langsung menerima aduan baru kemudian melempar ke petugas terkait. Djarot nanti juga akan menghampiri meja aduan satu per satu sesuai bidangnya.