Sukses

Djarot Prihatin Banyak Anak Jakarta Tak Suka Makan Buah dan Sayur

Djarot mengatakan, kesehatan bayi mulai diperhatikan sejak masih janin hingga 2 tahun pertama.

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat prihatin melihat kurangnya minat anak-anak saat ini terhadap buah dan sayur. Hal ini tentu sangat membahayakan bagi kesehatan anak.

"Anda boleh melakukan penelitian, tapi saya menduga coba diteliti anak-anak kita lebih dari 90 persen itu tidak suka makan buah dan sayur, yang menyebabkan mereka juga tidak sehat," kata Djarot di Rusunawa Pesakih, Jakarta Barat, Sabtu (13/5/2017).

Anak-anak zaman sekarang, kata dia, justru lebih suka makanan cepat saji. Padahal, makanan semacam ini bisa berakibat kegemukan atau obesitas bila dimakan terus menerus.

"Hati-hati makanya pola hidup sehat itu sejak dalam kandungan ibunya ya dan sejak dia kecil," imbuh Djarot.

Saat ini, kata Djarot, penduduk DKI Jakarta mencapai 10,5 juta jiwa berusia di bawah 15 tahun. Usai ini banyak disebut sebagai usia emas. Generasi inilah yang harus diperhatikan sejak dini. Kalau tidak, ujar dia, bonus demografi yang didapatkan tidak akan berkualitas karena kesehatan dan kualitasnya tidak terjaga sejak kecil.

"Kalau ini tidak kita intervensi dari awal, kita tidak akan mampu menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, sumber daya manusia yang kompetitif, sumber daya manusia yang kreatif, yang sehat, yang sejahtera tidak bisa. Maka harus dari awal," jelas dia.

Karena itu, ujar Djarot, kesehatan bayi mulai diperhatikan sejak masih janin hingga 2 tahun pertama. Masa keemasan inilah yang harus diisi dengan berbagai hal positif termasuk asupan makanan.

"Oleh sebab itu, saya minta betul ajari sejak kecil pola makannya sehat supaya dia tidak kena berbagai macam penyakit," ucap Djarot.