Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mendesak mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar meminta maaf kepada Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, permintaan maaf itu harus dilakukan Antasari di depan publik secara terbuka.
"Antasari harus secara fair menyatakan maaf kepada publik, dan kepada Pak SBY di depan publik," kata Syarief di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 19 Mei 2017.
Permintaan ini muncul setelah Polri tidak melanjutkan penyelidikan laporan Antasari Azhar, perihal dugaan pidana persangkaan palsu dan penghilangan barang bukti terkait kasus pembunuhan Direktur PT Rajawali Putra Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.
Advertisement
Ia menjelaskan, usai melapor saat itu Antasari menggelar jumpa pers dan menyinggung SBY. Syarief melanjutkan, seharusnya Antasari sekarang juga melakukan konferensi pers untuk meminta maaf.
"Seharusnya juga dia melakukan hal yang sama," ujar dia.
Anggota Komisi I DPR ini mengatakan, penghentian penyelidikan laporan itu sebenarnya masih kurang. Menurut Syarief, Polri seharusnya juga memberikan sanksi kepada Antasari.
"Sebaiknya Bareskrim juga memiliki sikap bahwa ketika ada warga negara (Antasari Azhar) memberikan laporan palsu, tidak benar, harus ada sanksinya," ucap Syarief.