Sukses

Kejatuhan Meteor di Temanggung Diabadikan Menjadi Monumen

Pemda Jateng membangun monumen untuk mengabadikan kejatuhan meteor di Desa Wonotirto, Kabupaten Temanggung, Jateng, 11 Mei 2001. Pembangunan menghabiskan dana Rp 150 juta.

Liputan6.com, Temanggung: Peristiwa meteor jatuh di Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, 11 Mei 2001 silam, diabadikan dalam bentuk sebuah monumen. Peresmian monumen berbentuk bongkahan batu meteor tiruan ini dilakukan Bupati Temanggung Sardjono di Desa Wonotirto, baru-baru ini.

Seusai acara peresmian, Sardjono mengklaim, Desa Wonotirto adalah desa pertama di Indonesia yang secara resmi mengalami kejatuhan benda-benda luar angkasa berwujud meteor. Sebenarnya, benda-benda luar angkasa itu jatuh pada tiga lokasi. Sayangnya, hanya satu lokasi yang berhasil ditemukan. Dua potongan lainnya diperkirakan jatuh di lahan pertanian penduduk, dan masih belum terlacak. Sardjono mengatakan, untuk membuat monumen ini, pemerintah daerah setempat morogoh kocek hingga sebesar Rp 150 juta.

Sardjono menambahkan, hingga saat ini, sebagian potongan meteor asli disimpan di kediaman Kepala Desa Wonotirto. Sedangkan bagian lainnya masih dalam penelitian Akademi Perindustrian Yogyakarta dan Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Bandung, Jawa Barat.

Dengan pendirian monumen ini, Sardjono menyatakan, ia bertekad menjadikan desa itu sebagai daerah objek wisata. Apalagi, Desa Wonotirto berada di lereng Gunung Sumbing dengan ketinggian sekitar 12 ribu meter di atas permukaan laut. Desa ini hanya berjarak sekitar 17 kilometer dari sebelah barat Kota Temanggung.(MTA/Yudi Sutomo)
    Video Terkini