Sukses

Marifah Hanif Ingin Wirausaha Baru Maksimalkan Potensi SDA Daerah

Marifah Hanif Dhakiri selaku istri Menteri Ketenagakerjaan, terus berupaya membantu percepatan peningkatan kompetensi.

Liputan6.com, Jakarta Marifah Hanif Dhakiri selaku istri Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri terus berupaya membantu percepatan peningkatan kompetensi dan pengurangan pengangguran. Salah satu hal tersebut diwujudkannya melalui pelatihan wirausaha baru dengan menggandeng Komonitas Pengggerak Perempuan Karawang (KP2K).

"Negara kita sangat kaya dengan berbagai macam potensi baik potensi pariwisata maupun sumberdaya alamnya. Setiap daerah memiliki potensi dan keunikan tersendiri yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan wirausah di masing-masing daerah," ujar Marifah Hanif saat membuka acara Pelatihan Wirausaha Baru di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/5).

Untuk mengembangkan wirausaha, lanjut Marifah, potensi masing-masing daerah harus diperhatikan. Sehingga masing-masing wirausaha benar-benar memaksimalkan potensi daerahnya masing-masing agar hasil produksinya bisa bersaing di pasar nasiona.

"Kementerian Ketenagakerjaan melakukan pelatihan kewirausahaan dalam rangka menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi masyarakat Indonesia," paparnya.

Menurut Marifah, Jika menengok sejarah, meski dilanda krisi hebat pada tahun 1998 lalu, UKM masih banyak yang sanggup bertahan dan membuktikan UKM merupakan salah satu katup pengaman dalam sistem perekonomian Indonesia. Meski demikian ia tidak memungkiri bahwa perkembangan wirausaha di Indonesia masih belum menggembirakan dan dari segi jumlah belum mencapai titik ideal yakni 2 persen dari total jumlah penduduk.

"Untuk itu maka perlu dilakukan pelatihan kewirausahaan untuk dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada masyarakat indonesia baik yang ada di perkotaan maupun di pedesaan," katanya.

Dijumpai di tempat yang sama, Kepala Balai Besar Pelatihan Produktivitas (BBPP) Kemnaker, Sri Indarti meyakini pelatihan wirausaha mampu mendongkrak produktifitas di masing-masing daerah sehingga akan mampu menekan angka pengangguran. Namun dibutuhkan komitmen banyak pihak untuk menindaklanjuti hasil pelatihan agar masyarakat benar-benar bisa merasakan manfaatnya.

"Pemerintah daerah agar memberikan kesempatan kepada para wiarausaha baru untuk mengakses permodalan melalui KUR sehingga nantinya lulusan pelatihan kewirausahaan dapat membuka usaha tanpa da kesulitan dalam modal awal memulai usahanya," ungkapnya.

Selain itu, Indarti juga mengingatkan pentingnya pembinaan yang berkesinambungan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam mencetak wirausaha baru. Selanjutnya, ia berpesan kepada peserta agar memaksimalkan pelatihan untuk mengali ilmu pengetahuan-praktis yang diberikan selama masa pelatihan.

"Untuk menjalankan usaha akan banyak tantangan antara lain dalah banyaknya persaingan dengan usaha yanga sejenis, untuk itu saya mengingatkan agar selalu mengutamakan efisiensi, efektivitas dan kualitas dalam menjalankan usaha," pungkas Indarti.

(*)