Liputan6.com, Jakarta - Ada sejumlah prosedur yang harus dipenuhi pengunjung tempat kebugaran di Ruko Kelapa Gading yang merupakan lokasi pesta seks gay. Selain membayar, mereka yang datang juga akan diseleksi ala pengelola latih kebugaran Atlantis.
Saat tiba di depan pintu, akan ada bilik kasir yang melayani pengunjung yang berniat olahraga di sana. Hanya saja, mereka akan diperhatikan lebih khusus dan diharuskan menunjukkan tanda pengenal atau KTP.
Pengunjung diwajibkan membayar Rp 185 ribu untuk sekali masuk, dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Jika yang bersangkutan tidak memiliki KTP, maka akan dikenakan biaya tambahan Rp 100 ribu per kepala untuk dapat bebas masuk.
Advertisement
Setelah pengamatan mereka cukup dan biaya yang dibebankan telah dipenuhi, pengunjung akan diberikan sebuah handuk, kunci loker, dan satu botol air mineral. Mereka dipersilakan masuk melalui pintu yang hanya bisa dibuka dari dalam menggunakan sebuah tombol.
Setelah di dalam, para peserta pesta seks gay bebas melakukan aktivitas sesuai fasilitas yang diberikan. Untuk lantai pertama, pantauan Liputan6.com, ada berbagai jenis alat olahraga yang membantu pengunjung membentuk tubuhnya lebih atletis dan berotot.
Hanya saja, jika yang datang berniat untuk naik ke lantai dua, mereka tidak diperkenankan mengenakan pakaian. Di lantai dua merupakan tempat mandi dan spa untuk berendam bersama pria lainnya.
Ada loker yang disediakan untuk meletakkan pakaian dan barang yang dibawa. Mereka hanya boleh melilitkan handuk ke tubuhnya dalam kondisi tanpa busana alias bugil.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Dwiyono menyampaikan, pihak pengelola usaha latih kebugaran itu tidak menyediakan ruang ganti pakaian di dalam. Hanya ada kamar mandi dan sejumlah wastafel dengan kolam air yang terletak di tengah ruangan lantai dua.
"Berganti di loker langsung di tempat," tutur Dwiyono di Komplek Ruko Kokan Pertama, Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (23/5/2017).
Menurut dia, di lantai dua ke atas, biasanya ramai saat libur panjang atau libur akhir pekan. Hal inilah yang menyebabkan, saat penggerebekan pesta seks gay pada Minggu, 21 Mei 2017 lalu, banyak pria penyuka sesama jenis yang diamankan di lantai tersebut, bahkan jumlahnya mencapai 141 orang.
"Rata-rata lantai dua, tiga, ramai hari libur Sabtu Minggu," Dwiyono menandaskan.
Â