Sukses

Rawat Korban Bom Kampung Melayu, RS Premier Dijaga Ketat

Rombongan polisi dengan rompi hitam mendatangi rumah sakit itu untuk melakukan penjagaan pada pukul 23.25

Liputan6.com, Jakarta - Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur yang merawat korban ledakan diduga bom bunuh diri, mendapatkan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.

Rombongan polisi dengan rompi hitam mendatangi rumah sakit itu untuk melakukan penjagaan pada pukul 23.25 WIB.

Lima menit sebelumnya, seorang ibu yang mengendarai mobil van putih masuk rumah sakit tersebut. Dia menyebutkan dirinya keluarga dari Bripda Topan, korban meninggal dari ledakan tersebut. Bripda Topan berdinas di Unit 1 peleton 4.

Lima korban ledakan bom di  Kampung Melayu Jakarta Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Premier Jatinegara.

"Seorang korban meninggal dunia, empat lainnya luka-luka," kata tenaga medis dari Ambulans Gawat Darurat DKI Jakarta Januari Purwoko, dikutip dari Antara, Rabu (25/5/2017) malam.

Korban meninggal atas nama Bripda Topan dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, sementara korban lainnya atas nama Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha.

Korban lain, Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.

Ibu Jihan Menjenguk

Eliya, ibunda korban ledakan bom Kampung Melayu, Jihan, mendatangi RS Premier, Jakarta Timur, untuk melihat kondisi anaknya.

Jihan merupakan mahasiswa Universitas Azzahra yang menjadi korban ledakan itu seusai pulang kuliah.

Eliya mendatangi rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi ledakan, pada pukul 23.05 WIB. Sesampai di rumah sakit, Eliya oleh satpam setempat diminta langsung menemui korban.