Liputan6.com, Tangerang - Brigadir Satu Anumerta Ridho Setiawan, salah satu korban gugur dalam tragedi bom Kampung Melayu, dimakamkan di kampung halamannya, Lampung.
Prosesi upacara militer mengiringi pelepasan jenazah usai disalatkan di Masjid Al Jihad, Bonang, Dasana Indah Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Barisan pasukan polisi, kerabat korban, serta para pelayat memenuhi halaman masjid yang jaraknya tak berjauhan dari rumah duka.
Baca Juga
Kapolres Tangerang Selatan AKBP Fadli Widyanto hadir dalam prosesi tersebut. Suasana haru menyelimuti halaman masjid, terlebih saat peti jenazah yang berselimut bendera merah putih, lewat secara perlahan menuju mobil jenazah.
Advertisement
Semua memberi penghormatan terakhir melepas kepergian jasad brigadir yang baru bertugas selama dua tahun itu.
Ayah korban, Gunawan, akan membawa jasad anak bungsu dari tiga bersaudara itu ke Desa Negeri Katon, Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung.
"Nanti akan kita bawa ke Lampung untuk dimakamkan di sana," ujar Gunawan saat ditemui di rumah duka, Perumahan Dasana Indah, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Kamis (25/5/2017).
Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur diguncang ledakan bom. Polisi menduga pelaku bom bunuh diri di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur berjumlah dua orang. Mereka pun tewas seketika pada saat kejadian ledakan bom Kampung Melayu pada Rabu, 24 Mei 2017 malam.
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan pelaku menggunakan jenis bom ransel dan panci.
Menurut Martinus, kesimpulan ini didapat dari hasil penyidikan dan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Apalagi, jasad orang yang diduga pelaku ditemukan tidak utuh di lokasi kejadian.
"Itu tas ransel maupun panci," kata Martinus saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Martin menambahkan, bom yang digunakan pelaku berdaya ledak rendah. Menurutnya, hal ini bisa dilihat dari dampak ledakan yang tidak terlalu besar di lokasi kejadian bom Kampung Melayu.