Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah jenazah korban bom Kampung Melayu, Jakarta Timur, telah dibawa ke Rumah Sakit Polri dr. Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Tiga jenazah korban ledakan itu sudah teridentifikasi sebagai anggota Polri dan telah dipulangkan ke rumah duka.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kombes dr. Edy Purnomo mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah jenazah korban ledakan bom Kampung Melayu yang masih di rumah sakit. Sebab, kondisi jenazah sudah tercerai berai.
"(Jenazah) korban yang dibawa ke sini itu tiga anggota polisi, satu warga sipil, dan satu lagi adalah potongan tubuh yang belum bisa diidentifikasi sebagai satu tubuh manusia," ujar Edy di RS Polri Kramatjati, Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Advertisement
Edy menjelaskan untuk satu jenazah yang masih utuh, dia memastikan jenazah itu merupakan warga sipil dan masih diidentifikasi post mortem oleh tim Inafis Polri.
"Satu jenazah (korban bom Kampung Melayu) masih menunggu identifikasi lebih lanjut tentang perolehan sidik jari dan hasil pemeriksaan DNA yang kita ambil semalam," tutur dia.
Sementara, tim Inafis Polri juga akan mengidentifikasi post mortem sejumlah bagian tubuh yang ditemukan di lokasi ledakan dengan memeriksa DNA-nya. "Ini untuk menentukan apakah potongan tubuh ini DNA-nya sama. Jadi belum bisa ditentukan jenazah korban yang tersisa ini dua orang," ucap Edy.
Ledakan yang diduga berasal dari aksi bom bunuh diri terjadi di sekitar Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu, 24 Mei 2017, sekitar pukul 21.00 WIB. Sejumlah orang terluka dan meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Tiga anggota Polri yang tengah bertugas mengamankan kegiatan masyarakat di sekitar lokasi, gugur. Ketiga anggota Polri yang meninggal dunia, yakni Briptu Anumerta Ridho Setiawan, Briptu Anumerta Taufan Tsunami, dan Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata.
Sedangkan, jenazah yang tersisa di RS Polri belum bisa dipastikan jumlahnya. Polisi juga belum berhasil mengidentifikasi jenazah korban bom Kampung Melayu yang diduga merupakan warga sipil itu.