Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bersama istrinya Happy Farida menjenguk korban bom Kampung Melayu di Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur.
Djarot mengatakan, untuk biaya pengobatan korban bom Kampung Melayu dari warga sipil akan ditanggung Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Untuk sipil itu kami yang tanggung semua, baik di rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Sedangkan yang anggota polisi, itu ditanggung oleh Kepolisian," ucap Djarot di Jakarta, Kamis (25/5/2017).
Advertisement
Mantan Wali Kota Blitar ini juga mengapresiasi sikap salah satu korban, Tasdik yang sebelumnya sempat menolong korban ledakan bom Kampung Melayu yang pertama.
"Seperti Pak Tasdik ini pahlawan sebetulnya, dia mau bantu malah jadi korban. Dia malah mengira awalnya bus Transjakarta yang meledak," ujar dia.
Politikus PDI Perjuangan ini mengimbau masyarakat agar dapat mencotoh korban asal Cijantung, Jakarta Timur tersebut. "Tapi bagi saya seharusnya warga negara seperti itu," tegas Djarot.
Dua ledakan bom bunuh diri terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu 24 Mei 2017 sekitar pukul 21.00 WIB dan 21.05 WIB. Sejumlah orang terluka dan meninggal dunia akibat peristiwa ini.
Tiga anggota Polri yang tengah bertugas mengamankan kegiatan masyarakat di sekitar lokasi, gugur. Ketiga anggota Polri yang meninggal dunia karena bom Kampung Melayu, yakni Briptu Anumerta Ridho Setiawan, Briptu Anumerta Taufan Tsunami, dan Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata.