Fokus, Filipina Pesawat tempur dan helikopter militer Filipina melancarkan serangan roket untuk membebaskan sejumlah desa di Marawi yang dikuasai kelompok bersenjata. Serangan udara yang digelar sepanjang Sabtu (27/5) kemarin ditujukan untuk mengakhiri cengkeraman kelompok militan yang menguasai Marawi sejak Selasa, 23 Mei 2017 lalu.
Kota Marawi yang dihuni sekitar 200 ribu penduduk muslim dikepung kelompok bersenjata Maute setelah militer Filipina gagal menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin teroris yang paling dicari Amerika Serikat. Hapilon berhasil melarikan diri sedangkan pengikutnya yang setia melakukan pembakaran dan menyandera seorang pastor dan sejumlah jemaat paroki gereja.
90 persen warga Marawi telah mengungsi sejak operasi militer digelar Selasa lalu. Sisanya menolak meninggalkan rumah dan terjebak di antara pertempuran antara pemerintah dan kelompok bersenjata. Mereka terpaksa meninggalkan rumah selain karena takut menjadi sasaran tembakan, mereka juga takut dituduh sebagai anggota ISIS.
Advertisement