Liputan6.com, Jakarta Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Surabaya pada 26 Mei 2017 telah memiliki pemenangnya. Kompetisi yang bernama INSTHINK UBAYA 2017 di tahun pertama penyelenggaraannya mengusung tema "A Big Push To World Class Tourism".
President University yang mengirimkan 3 tim berhasil memborong 3 gelar yaitu Juara 1, Juara 2 dan Juara 4, sedangkan untuk juara tiganya diraih Universitas Brawijaya. Tiga tim yang masing-masing terdiri dari 2 mahasiswa ini semua berasal dari Program Studi Manajemen.
Baca Juga
Mereka adalah Ilham Saumi dan Anastasia Purwanti sebagai Juara 1 dengan paper berjudul “An Analysis of Lombok Destination Image as Halal Tourism Toward Visit Decision", Kevin Pratama Jaya dan Aris Akbar menjadi Juara 2 dengan judul paper “An Assessment of Tourist Satisfaction While Visiting World Cultural Heritage Site in Order to Improve Tourism Competitiveness (A Study Case of Borobudur Temple 2017)". Sementara juara ke 4 atas nama Nurul Isti dan Ghilmansyah Amri yang mengirimkan paper berjudul “Analyzing of Marketing Strategy Formulation in Indonesia Travel and Tourism Competitive Index Advantages”.
Advertisement
Dr. Dra.Genoveva, M.M. selaku Kaprodi Manajemen menyampaikan, tiga tim ini merupakan tim terbaik yang ada di mata kuliah Research Methotodolgy.
“Pada waktu pelajaran mata kuliah ini kelompoknya besar, sementara di lomba hanya 2 orang. Jadi saya pilih yang terbaik dari kelompok tersebut, kemudian memasangkannya dengan yang jago presentasi dan menguasai teori-teori marketing,” ujar Genoneva sedikit membuka rahasia keberhasilan anak didiknya.
Berhubung kompetisi kali ini lebih ke research, maka Prodi Manajemen memiliki persiapan khusus dengan terus memberikan brieffing mengenai methodology research dan melakukan simulasi seperti menghadapi dosen penguji.
“Saya menargetkan minimal 1 tim mendapat juara, namun tetap menyiapkan semuanya dengan baik harapannya bisa juara semua. Dan kami bersyukur bisa memborong 3 juara dan ini baru pertama kali, karena biasanya maksimal dapat 2 juara,”ungkap Genoneva.
Menjadi langganan juara di setiap kompetisi memang sangat beralasan, karena Prodi Manajemen memiliki bagian pendidikan di PUMA (President University Major Association) Manajemen yang khusus mengurusi masalah pendidikan termasuk lomba, di bawah bimbingan langsung Kaprodi.
Menurut Genoveva, di bagian ini kami melakukan pengkaderan, membentuk kelompok dan brieffing dari dosen-dosen sesuai jenis lomba. Meski demikian menjadi langganan juara level nasional belum membuatnya puas, target kedepan adalah menjadi kampiun untuk kompetisi level internasional.
Dalam kesempatan berbeda, Ilham Saumi sang Juara Pertama menyampaikan, ini adalah kompetisi akademik pertama yang diikutinya, karena biasanya mengikuti kompetisi non akademik yaitu bola voli.
“Kami pernah mewakili President University di lomba voli tingkat nasional antar kampus sebagai juara 4 pada tahun 2015 dan 2017,” ungkap mahasiswa kelahiran Kota Selong, Lombok Timur, NTB.
Mahasiswa Manajemen angkatan 2013 ini mengungkapkan motivasinya ikut kompetisi akademik.
“Yang pertama adanya dukungan dari dosen pembimbing saya untuk paper ini yaitu Ibu Genoveva. Kedua saya melihat adanya opportunity dengan paper yang saya buat, karena judul paper saya memiliki value dan kebetulan lagi booming tentang halal tourism, ditambah lagi Lombok adalah tempat asal saya. Yang ketiga adanya dukungan yang besar dari teman-teman saya yang selalu memberikan support untuk mengikuti lomba ini,” ujar Ilham yang makin percaya diri berpasangan dengan Anastasia yang sering juara di kompetisi.
Ketua Voly Club President University tahun 2014-2015 ini lebih jauh mengungkapkan, paper diselesaikannya dalam waktu 3 bulan lebih. Dibuat step by step dari bab 1 sampai bab 5, dimana setiap selesai per bab dikonsultasikan ke dosen baru lanjut ke bab berikutnya.
“Saya kebetulan satu kelas dengan Tasia, sama-sama ambil fokus marketing, sehingga sudah biasa bekerja sama. Kami selalu diskusi bareng setiap babnya, dan sudah tahu bagian masing-masing, misalnya ada yang dibagian analisis,dan ada di bagian startegi,” ungkap Ilham yang juga aktif di organisasi charity, investment club, dan beberapa organisasi di luar kampus seperti komunitas sosial untuk pemberdayaan masyarakat Lombok.
Sementara itu Aris yang berpasangan dengan Kevin mengungkapkan research paper competition baru pertama kali yang kami ikuti, biasanya ikut business case competition atau marketing competition yang mengerjakan studi kasus dari perusahaan.
"Sehingga dalam ajang INSTHINK UBAYA ini kami tidak menyangka bisa menang. Tetapi berkat dukungan Prodi Manajemen dengan membuat grup diskusi, memberikan bimbingan dalam mempersiapkan materi presentasi dan lain sebagainya, ketiga tim yang dikirim bisa masuk 8 besar dan akhirnya memborong 3 gelar,” ujar Aris yang papernya ditawari Juri untuk publikasi.
Powered By:
Jababeka