Liputan6.com, Jakarta Berbicara tentang peringatan Hari Lahir Pancasila, sejumlah suara dari generasi milenial sepakat bahwa 1 Juni haruslah dimaknai lebih dari sekadar peringatan.
Aloysius Anandyo Pambudi, mahasiswa dari Universitas Gajah Mada (UGM) mengatakan, hari kelahiran Pancasila sepatutnya dijadikan momentum untuk memperlihatkan bahwa lima sila Pancasila masih relevan bagi kehidupan berbangsa dan bertanah air Indonesia saat ini.
"Karena ini momentum, Pancasila sebagai ideologi yang merangkul keberagaman kita," kata pria yang berkuliah jurusan fisipol ini, Selasa 30 Mei 2017.
Advertisement
Pria yang akrab disapa Aloy ini pun mengaku sepaham dengan slogan yang dipopulerkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yakni "Saya Indonesia, Saya Pancasila".
"Cara (Presiden Jokowi) tersebut saya pikir cukup efektif menanamkan di benak kita, bahwa kita Pancasila. Karena banyak masyarakat yang mungkin tidak paham dengan Pancasila dan hanya tahu sebagai simbol," ujar Aloy.
Nadila Nurwijayantri, mahasiswi Universitas Bakrie juga sepakat dengan kampanye Pancasila lewat media sosial.
"Lebih menyerap, karena media sosial itu cara yang paling kekinian," ujar wanita yang berkuliah di jurusan ilmu komunikasi ini.
Aloy maupun Nadila berpesan agar Hari Pancasila tidak hanya dilihat sebagai simbol, tetapi juga dapat diartikan sebagai cerminan akan keberagaman Indonesia.
"Jadi jangan cuma pencitraan dengan upload berbau Pancasila di media sosial, tapi juga bisa menerapkannya," kata Nadila.