Liputan6.com, Jakarta - Makam Presiden Pertama RI Sukarno yang berada di Blitar, Jawa Timur, dinilai telah memberi potensi ekonomi bagi masyarakat sekitarnya hingga kini. Hal itu disampaikan Wali Kota Blitar Muhammad Samanhudi Anwar menjelang Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni.
"Bayangkan. Kalau dirata-rata, ada 2.500-3.000 orang yang berkunjung ke makam Bung Karno tiap hari saat ini. Inilah potensi ekonomi yang riil dari kehadiran Bung Karno. Bagi masyarakat Blitar, Bung Karno ada dan hidup bersama mereka hingga kini," kata Samanhudi di Blitar, Rabu malam, (31/5/2017).
Karena itu, ujar dia, selama bulan Juni, berbagai kegiatan terkait Pancasila dan Bung Karno selalu digelar di Blitar. Samanhudi yang juga politikus PDIP ini menyatakan, tidak ada lagi rasa takut dan sulit untuk mendapatkan izin dalam menggelar perayaan tersebut.
Advertisement
"Kami warga NKRI yang cinta damai. Kami Indonesia dan beragama. Tidak saling membeda-bedakan," ujar Samanhudi.
Tak luput, dia juga menyampaikan rasa bangga dan senang lantaran Perayaan Hari Lahir Pancasila 1 Juni diperingati secara nasional. Pada 18 tahun lalu, perayaan tersebut tidak ramai lantaran banyak warga yang tidak tertarik mengikutinya.
"Kisahnya dulu sedih. Yang ikut sedikit, aparat yang jaga bisa dua kali lebih banyak dari jumlah warga," ujar Samanhudi.
Pada waktu itu, banyak warga yang mau ikut ambil bagian dalam acara yang digelarnya, tetapi hanya melihat dari jendela rumah karena takut. “Kami sudah tiap tahun merayakan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Bulan Juni adalah bulan Bung Karno,” ucap dia.
"Sekarang saya sangat senang. Bangga. Hari Pancasila ini sudah diperingati secara nasional. Sebagai seorang nasionalis, saya sangat bahagia,” imbuh Samanhudi.