Liputan6.com, Tangerang - Petugas kepolisian Polres Metro Tangerang Kota dan TNI bersama warga mendatangi kediaman Anggara Suprayogi di daerah Cibodas, Kota Tangerang, Banten. Nama Anggara termasuk dalam daftar pencarian orang (DPO) tujuh warga negara Indonesia (WNI) yang diduga terlibat konflik bersenjata di Marawi, Filipina.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (2/6/2017), di mata keluarga Anggara merupakan sosok religius, baik, dan suka menolong. Namun perilakunya berubah sejak setahun belakangan atau ketika mengikuti pengajian di Bekasi.
Dia kemudian dinikahkan secara ta'aruf dengan seorang wanita pilihan guru ngaji yang kerap disapa Pak Haji.
Advertisement
Ibu Anggara terkejut saat anaknya dikaitkan dengan aksi terorisme. Sebab, sepengetahuannya, Anggara pergi ke luar negeri untuk bekerja di Hong Kong sejak 1,5 bulan lalu.
Sementara itu, istri Anggara dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota untuk dimintai keterangan. Polres Metro Tangerang Kota juga berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror untuk mengungkap dugaan keterlibatan Anggara dalam kelompok teroris ISIS.
Kepolisian Filipina memasukkan nama Anggara bersama enam WNI lainnya ke dalam DPO karena mereka memasuki Kota Marawi dan terlibat pemberontakan bersenjata bersama kelompok Maute.