Liputan6.com, Batang - Setiap hari menjelang petang, Slamet Mulyo mengumpulkan anak-anak di rumahnya di Dusun Klindangkosi, Karang Asem Selatan, Batang, Jawa Tengah, untuk berbagi ilmu dengan belajar membaca dan menulis Alquran.
Seperti dalam Pantang Menyerah yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (2/6/20170), sudah 20 tahun Mulyo memberikan pelajaran membaca dan menulis Alquran kepada anak-anak di kampung ini.
Baca Juga
"Melihat dari segi keadaan anak-anak banyak, daripada bermain atau melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya, lebih baik mengaji. Nantinya bisa mendoakan orangtua kalau sudah meninggal, memberitahu sesamanya yang belum tahu," tutur Mulyo.
Advertisement
Mulyo berharap, ingin melihat semua orang di kampungnya bisa mengaji dan melakukan hal baik.
Terlahir dengan tubuh yang tidak sempurna, tak menjadikan Mulyo kehilangan kepercayaan diri untuk terus berbagi ilmu dan kebaikan.
"Ya bersyukur alhamdulillah, walaupun begini saya masih berguna bagi orang lain. Bersyukur itu adalah pembuktian, bukan ucapan" kata Mulyo.
Pemuda lajang 36 tahun ini memperoleh pendidikan agama dari keluarga serta di bangku sekolah madrasah.
Meskipun memiliki keterbatasan, anak pertama dari empat bersaudara ini tidak ingin menjadi beban dalam keluarganya. Mulyo menjalankan usaha ternak ikan cupang sebagai penopang ekonomi bagi dia dan keluarganya.
Slamet Mulyo juga berharap, ilmu yang ia berikan bisa bermanfaat untuk orang lain. "Sekecil apapun yang Tuhan berikan kepada kita untuk bermanfaat pada orang lain, itu membuat kita bahagia dan orang lain bahagia," ujar Mulyo.