Sukses

Djarot Tawarkan Buat Safe House untuk Korban Persekusi

Menurut Djarot, safe house yang paling baik di kantor pemerintah atau di kantor polisi sekalian atau di kantor TNI.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar video di media sosial, seorang remaja tengah mengalami persekusi dari sejumlah orang yang diduga anggota Front Pembela Islam (FPI). PMA dipersekusi setelah menulis status di Facebook yang dinilai menghina pemimpin FPI, Rizieq Shihab.

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat berharap, kepolisian menindak tegas agar kejadian serupa tidak diikuti ormas lain.

"Saya berharap betul bahwa aparatur kepolisian itu bisa bertindak lebih tegas lagi. Kalau kita agak longgar dan permisif, maka ini akan dilakukan secara berulang ulang. Bukan hanya satu ormas tertentu saja, tapi bisa diikuti oleh ormas-ormas yang lain," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5/2017).

Untuk membantu korban persekusi, Djarot menawarkan safe house yang akan berdiri di gedung pemerintah agar lebih aman.

"Kalau perlu kami juga bisa bantu untuk bikin safe house, ya enggak? Safe house yang paling baik ya di kantor pemerintah atau di kantor polisi sekalian, atau di kantor TNI. Safe house di situ. Kan enggak mungkin mereka serbu," ucap Djarot.

Selain itu, dia memperhatikan kasus persekusi yang menimpa dokter Fiera Lovita di Solok, Sumatera Barat. Djarot menyatakan, DKI siap menerima dokter tersebut di Jakarta.

"Saya bicara sama BKD (Badan Kepegawaian Daerah) itu siapa dokter dari Sumatera Barat. Saya bilang kalau emang lebih aman di Jakarta, ya sudah diterima saja. Kita proses di sini kalau dirasa di sini lebih aman," ujar Djarot.

Â