Sukses

WNI di Filipina Dipastikan Masuk Lewat Jalur Resmi

Agung juga memastikan 16 WNI tersebut tidak terkait dengan aksi kelompok teror di sana.

Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) memastikan 16 warga negara Indonesia (WNI) memasuki wilayah Marawi, Mindanao, Filipina secara resmi. Hal ini disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Humas Ditjen Imigrasi Agung Sampurno.

Agung juga memastikan 16 WNI tersebut tidak terkait dengan aksi kelompok teror di sana.

"Hanya dakwah, karena mereka masuk melalui pintu resmi kemudian izin dari tentara dan polisi Filipina, dan saya ada buktinya," ujar Agung di Gedung Ditjen Imigrasi Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (4/6/2017).

Tak hanya itu, ia juga menegaskan kalau keberadaan 16 WNI ini juga dipantau oleh otoritas pimpinan lokal setempat. 16 WNI Jamaah Tabligh ini pun diketahui telah mengenal Yusuf, WNI yang menetap dan menikahi warga Filipina.

"Jumlahnya 16 orang yang terjebak di daerah konflik ketika sedang melakukan ceramah di Masjid Abu Bakar As Sidiq di wilayah Marawi. Ketika mereka sedang terjebak diamankan oleh WNI namanya Yusuf yang punya istri orang Filipina di sana ditaruh di kantor polisi," papar Agung.

Dia menambahkan, Yusuf juga yang memberikan izin Jamaah Tabligh untuk tinggal di masjid tersebut.

"Dialah yang berikan izin Jamaah Tabligh ini untuk tinggal di Masjid Abu Bakar As Siddiq di wilayah situ," jelas Agung.

Kekerasan di Marawi pecah saat puluhan anggota kelompok militan menyerbu kota itu, setelah aparat keamanan berusaha menangkap Isnilon Hapilon, seorang veteran militan Filipina yang diyakini sebagai pemimpin ISIS di kawasan itu.

Segera setelahnya, bendera hitam ISIS berkibar dan kelompok militan dilaporkan menculik seorang pendeta dan 14 jemaat gereja. Mereka juga membakar sejumlah bangunan.

Â