Sukses

Megawati: Tanpa Pancasila Mungkin Tak Ada Nama Indonesia

Megawati Soekarnoputri mengingatkan rakyat Indonesia sudah sepatutnya menjaga Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara.

Liputan6.com, Manado - Presiden ke-5 Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mengingatkan sudah sepatutnya rakyat Indonesia menjaga Pancasila sebagai satu-satunya dasar negara.

"Ada pihak yang ingin mengganti Pancasila, padahal soal Pancasila dari zaman Presiden Ir Sukarno, sudah sah dan diakui oleh seluruh anak bangsa," kata Megawati.

Hal itu disampaikan Megawati saat menghadiri Parade Pancasila di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu 3 Juni 2017. Saat berpidato seputar Pancasila, Megawati berdiri di atas Jembatan Soekarno.

Pancasila, menurutnya, telah dan sah menjadi dasar negara. Selain itu, Pancasila merupakan bagian dari sejarah Indonesia dengan perjuangannya.

"Jangan hanya kita mendengar dan melihat tanpa mempelajari sejarah. Semuanya silakan baca sejarah, bahwa semua agama golongan menerima dan aklamasi Pancasila menjadi dasar negara. Karena tanpa itu, mungkin tidak ada nama Indonesia," tegas Megawati.

Gubernur Sulut Olly Dondokambey meminta seluruh masyarakat tanpa terkecuali dapat memahami betul makna dalam memperingati lahirnya Pancasila bagi bangsa Indonesia. "Perlu saya tegaskan bahwa bagi warga Sulut, Pancasila itu sudah final," ujar Olly.

Ketua Penyelenggara Parade Pancasila, Rocky Wowor mengatakan pelaksanaan kegiatan itu untuk menggugah semangat persatuan kesatuan generasi muda agar lebih mencintai Pancasila. "Antusiasme warga Sulut sangat besar. Puluhan ribu orang ikut ambil bagian, meski harus basah kuyup," ujar Rocky.

Puluhan ribu peserta dari 15 kabupaten dan kota ini terdiri dari unsur pemuda, ormas, pelajar, aparat TNI dan Polri serta ASN. Mengambil start di Jembatan Soekarno, peserta parade Pancasila menempuh jarak sekitar 3 kilometer dan finish di Kawasan Reklamasi Megamas Manado. 

Â