Sukses

Polisi Gerebek Kontrakan Gerombolan Pengeroyok Polantas Bekasi

Diduga gerombolan tersebut sudah mengetahui pengejaran yang dilakukan Polres Bekasi terhadap mereka.

Liputan6.com, Jakarta Resmob Polres Metro Bekasi Kota langsung bergerak cepat mengejar gerombolan pria pengeroyok Bripka Karlos Infantri, Polantas Polsek Pondok Gede. Namun, polisi tidak berhasil menangkap gerombolan tersebut.

Penggerebekan dipimpin langsung Kasat Reskrim Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Dedy Supriyadi, Rabu 7 Juni 2017 dini hari. Sekitar 30-an anggota lengkap dengan senjata laras panjang dan rompi anti-peluru, diterjunkan mengejar pengeroyok Bripka Karlos.

Lokasi pertama penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di Kampung Cikunir. Penggerebekan lainnya di kontrakan yang tak jauh dari lokasi pertama, di Pondok Cikunir Indah, RW 12, Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Pantauan Liputan6.com, petugas terbagi dalam sejumlah kelompok. Satu kelompok, ada yang bertugas masuk dari depan. Kelompok lainnya menyisir ke sudut-sudut rumah dan gang sempit. Ada yang melompat pagar, ada juga yang naik mengintip jendela.

Namun sayang, gerombolan pengeroyok yang bekerja sebagai penagih utang itu berhasil kabur terlebih dahulu di kegelapan malam. Diduga pelaku telah mengetahui akan adanya penggerebekan, tepat sebelum polisi datang menuju lokasi.

Hanya ada seorang pria yang berhasil diamankan di sebuah kontrakan yang berada di RW 12 Pondok Cikunir Indah tersebut.

Sebelumnya, Karlos dipepet dan dihentikan gerombolan pria berbadan tegap. Peristiwa tersebut terjadi Selasa, 6 Juni 2017 kemarin. Saat itu Karlos tengah melintasi Jalan Jatimakmur, Kota Bekasi, bersama rekannya Bripda Roy Fakhruddin. Tiba-tiba saja, sekitar 10 orang tidak dikenalnya memepet dan memintanya untuk menepi.

"Pelaku lalu memberhentikan motor korban dengan alasan sepeda motor tersebut tengah bermasalah," kata Kasubbag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, Rabu (7/6/2017).

Merasa tidak bersalah, Karlos yang tengah berpakaian bebas itu, mencoba mengajak bicara untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Namun, permintaan korban ditolak para pengeroyok hingga terjadi percekcokan.

Tanpa pikir panjang, gerombolan diduga penagih utang itu langsung mengeroyok Karlos dengan tangan kosong.

"Korban sudah mengatakan bahwa motor tidak ada permasalahan dan mengaku sebagai anggota Polri. Namun pelaku tetap memaksa dan melakukan pengeroyokan terhadap korban," jelas Erna.

Warga yang melihat itu kemudian melerai kejadian tersebut. Para pengeroyok lalu kabur ke arah Jatiasih. Akibat pengeroyokan itu, Karlos mengalami memar di bagian rahang sebelah kanan dan leher kepala belakang.

Â