Sukses

SMRC: Elektabilitas Jokowi Masih Unggul dari Prabowo Subianto

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hampir sama dengan SBY dan Megawati Soekarnoputri pada 2007, dua tahun sebelum Pilpres 2009.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Presiden Joko Widodo alias Jokowi ternyata masih cukup tinggi sampai saat ini. Hal itu terlihat dari hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) tentang kondisi politik nasional pasca-pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Tidak hanya cukup tinggi, elektabilitas Jokowi bahkan masih unggul cukup jauh dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, pesaingnya di Pilpres 2014.

"Sebanyak 34,1 persen responden mendukung Jokowi. Sedangkan, sebanyak 17,2 persen memilih Prabowo. Selisihnya cukup banyak," kata Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan saat merilis hasil survei di kantornya, Jakarta, Kamis (8/6/2017).

Djayadi berpendapat elektabilitas Jokowi dan Prabowo saat ini hampir sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri pada 2007, dua tahun sebelum Pilpres 2009.

"Dua tahun menjelang Pemilihan Presiden 2009, perbedaan elektabilitas SBY dan Mega sebesar 16 persen," ucap Djayadi.

Hasil survei ini, ujar dia, juga menunjukkan bahwa Jokowi bakal mengalahkan Prabowo jika pemilihan presiden diadakan hari ini. Oleh karena itu, Djayadi menilai jika tidak ada perubahan berarti selama dua tahun ke depan, maka Jokowi akan bisa mengalahkan Prabowo pada Pilpres 2019.

"Saat ini belum muncul tokoh lain, pesaing utama Presiden masih Prabowo Subianto," dia menjelaskan.

Survei ini dilakukan pada 14 sampai 20 Mei 2017, dengan melibatkan 1.350 responden yang dipilih dengan teknik multistage random sampling dari total populasi nasional yang sudah memiliki hak pilih pada pemilihan umum. Yakni mereka yang berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilaksanakan. Margin of error survei ini rata-rata 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.