Liputan6.com, Manado - Meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan Filipina-Indonesia, TNI Angkatan Udara menggelar operasi Kilat Badik 2017 dalam satu pekan terakhir ini.
"Operasi Badik 2017 ini untuk mengawasi wilayah-wilayah kepulauan Indonesia yang berbatasan dengan Filipina," ujar Komandan Pangkalan Angkatan Udara Sam Ratulangi (Danlanudsri) Manado Kolonel Penerbang Arifaini Nur Dwiyanto, Minggu (11/6/2017).
Arifaini mengungkapkan, mereka memantau pergerakan sejumlah kapal, baik dari Filipina ke Indonesia, maupun sebaliknya.
"Namun ini adalah kapal kargo dan kontainer yang mengikuti rute barat ke timur, dan bukan utara ke selatan. Artinya semua kondisi masih normal," ujar Arifaini didampingi Pilot Operasi Kilat Badik Skuadron Lima, Letkol Penerbang Hilman Ambarita.
Hilman menambahkan, operasi pengawasan itu sedikit terkendala terkait bahan bakar. Sehingga mereka harus kembali ke Manado untuk mengisi bahan bakar.
Advertisement
"Langkah strategis yang diambil adalah mensuplai bahan bakar ke Miangas sebagai pangkalan sementara," ujar Hilman.
Dia mengatakan, pasokan bahan bakar itu dilakukan oleh pesawat CN 295 yang mengawal misi logistik.
Kapten Pilot CN 295, Mayor Penerbang Dhiast RHIST mengatakan, untuk bahan bakar yang dibawa ke Miangas sebanyak 25 drum. "Tiap drum berisi 200 liter," ujar Dhiast.
Dhiast mengatakan, suplai logistik itu akan sangat menunjang operasi pengawasan di perbatasan Filipina. "Karena kalau kembali ke Manado lagi membutuhkan satu jam lebih penerbangan," kata Dhiast.