Sukses

Begini Penjelasan Mendikbud soal Sistem Belajar 8 Jam Sehari

Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, program belajar delapan jam baik untuk penguatan karakter tiap pelajar.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menerapkan program belajar delapan jam sehari, bagi semua jenjang sekolah, SD hingga SMA.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, program belajar delapan jam sehari baik untuk penguatan karakter tiap pelajar.

"Ini menjadi konsep umum program penguatan karakter. Secara umum ini penunjang ekstrakurikuler, memanfaatkan yang di dalam dan di luar sekolah," kata Muhadjir usai rapat di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2017).

Muhadjir menjelaskan, program delapan jam yang akan diterapkan pada tahun ajaran 2017-2018 ini berbeda dengan sistem full day school, yang umumnya diterapkan sekolah swasta.

Program delapan jam per hari ini dibagi tiga bagian, yakni empat hingga lima jam sebagai intrakurikuler, yang memuat pelajaran pokok seperti matematika dan bahasa.

Kemudian, dua jam selanjutnya kokurikuler dengan pelajaran ilmu alam dan ilmu sosial. Lalu satu hingga dua jam ketiga, adalah ekstrakurikuler yang berisi pengembangan diri seperti agama, seni, dan olahraga.

Muhadjir mencontohkan, pemanfaatan pelajaran penunjang atau ekstrakurikuler adalah sesuatu yang menonjol di tiap daerah.

"Jadi jika di daerah satu menonjolnya Madrasah Diniyah, ya itu (ekstrakurikulernya), kalau menonjolnya seni, ya seninya," ujar dia.

Karena itu, Muhadjir mengimbau, agar program ini jangan disamakan dengan istilah full day school. Sebab, istilah tersebut umumnya digunakan sebagai branding sekolah dan berbeda dengan terapan program Kemendikbud.

"Mohon ini jangan menggunakan istilah full day school lagi, karena itu branding, dan itu beda sekali sama program kami ini," Muhadjir menandaskan.

 

Saksikan video menarik berikut ini: