Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo enggan membahas pernyataan penyidik senior KPK Novel Baswedan kepada media asing. Novel curiga ada perwira tinggi polisi terlibat kasus penyerangan air keras pada dirinya.
"Jangan membicarakan hal yang tidak jelas fakta dan datanya," ujar Agus saat dikonfirmasi, Kamis (15/62017).
Agus sebelumnya mengatakan pihaknya lebih mempercayakan kasus ini kepada kepolisian, dibanding pemberitaan media asing.
Advertisement
Dalam waktu dekat, Agus akan mengundang Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membahas kelanjutan penyelidikan kasus penyerangan Novel.
"Kami akan mengundang Polri untuk membicarakan kasus Novel. Kalau bisa saya tidak hanya undang pihak Polda, tapi juga Mabes Polri, seperti Pak Kapolri," kata Agus di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 14 Juni 2017.
Agus berharap dengan koordinasi tersebut akan membawa titik terang pengungkapan kasus Novel. Dia juga berharap Polri turun tangan bersama Polda Metro Jaya membantu penanganan kasus ini.
"Mabes Polri kalau backup Polda saya rasa akan lebih bagus. Kami tetap percayakan kasus ini pada Polri.‎ Kami akan buat undangan untuk Polri bahas ini secara periodik," Agus menandaskan.
Penyidik senior KPK Novel Baswedan diserang air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh berjamaah di masjid dekat kediamannya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Selasa 11 April 2017.
Sebelum dirawat di Singapura, Novel Baswedan sempat menjalani perawatan di Indonesia beberapa hari. Sementara, kepolisian belum menangkap penyerang air keras hingga kini.
Â
Â
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini: