Sukses

JK Tak Percaya Banyak Khatib Jumat di DKI Bicara Ujaran Kebencian

Beredar kabar bahwa hampir 60 persen khatib Jumat di Jakarta tak memberikan ceramah yang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Beredar kabar bahwa hampir 60 persen khatib Jumat di Jakarta tak memberikan ceramah yang baik. Dalam hal ini masih banyak menyampaikan ujaran kebencian.

Wakil Presiden Jusuf Kalla yang notabene Ketua Dewan Masjid Indonesia, tidak percaya data tersebut. Dia mempertanyakan kebenaran kabar tersebut.

"Saya enggak percaya itu, enggak percaya kalau 60 persen. Yang benar saja," ucap pria yang akrab disapa JK itu di kantornya, Jakarta, Kamis (15/6/2017).

JK mengaku sudah mengimbau kepada pengurus masjid atau ulama, agar berbicara yang baik dan membawa kedamaian saat khutbah Jumat. Bahkan, itu sudah dalam bentuk surat edaran.

"Kita sudah anjurkan. Kita sudah bikin edaran, mereka harus berbicara dengan kedamaian," kata dia.

Dewan Masjid, kata JK, selalu mengevaluasi dan mengecek masjid-masjid di Indonesia. Dia tak menampik jika ada satu atau dua penceramah yang menyebar ujaran kebencian.

"Iya selalu (evaluasi). Saya cek sama Dewan Masjid, enggak ada seperti itu. Saya juga cek tempat, enggak ada. Bahwa ada satu-dua, mungkin. Tapi tidak 60 persen. Yang bener aja," tutur JK.

Pada kesempatan terpisah, mantan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang kini menjabat sebagai Deputi Bidang Kerjasama Internasional BNPT, Hamidin, membantah data tersebut berasal dari lembaganya.

Bahkan, Hamidin mengaku tak mengenal Mas'ud Halimin yang disebut-sebut pertama kali menyebarkan data tersebut. Sementara, dalam sebuah situs disebutkan, dia merupakan peneliti dari BNPT.

"Wah hoax. Yang bersangkutan bukan BNPT. Saya enggak kenal, siapa dia," pungkas Hamidin kepada Liputan6.com.

 

 

 

 

Saksikan video menarik berikut ini: