Liputan6SCTV, Jakarta - Novel Baswedan memberikan pernyataan di majalah Time, soal dugaan keterlibatan polisi berpangkat jenderal, dalam kasus penyiraman air keras kepada dirinya. Terkait hal tersebut, polisi meminta agar Novel memberi keterangan kepada polisi bukan kepada media, pada Kamis siang, 15 Juni 2017.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Kamis (15/6/2017), Penyidik KPK Novel Baswedan masih menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit, di Singapura, setelah insiden penyiraman air keras beberapa waktu lalu. Sejauh ini pula, penyelidikan atas kasus penyiraman air keras itu belum juga menemukan titik terang. Meski polisi telah beberapa kali memeriksa saksi kepada sejumlah orang yang dianggap mencurigakan, termasuk info dari Novel Baswedan sendiri.
Baca Juga
VIDEO: Skincare Abal-Abal! Tren Kecantikan atau Penipuan? Waspada Bahaya di Balik Produk Murah
VIDEO: Wali Murid Paksa Siswa Sujud dan Menggonggong Resmi Ditahan! Pelaku Terancam Hukuman 3 Tahun Penjara
Saksikan Sinetron My Heart Episode Jumat 15 November 2024 Pukul 17.00 WIB di SCTV, Simak Sinopsisnya
Belakangan beredar wawancara Novel di media berbahasa asing, Time. Dalam artikel itu, Novel menyebut ada dugaan keterlibatan polisi berpangkat jenderal, di balik kasus penyiraman air keras yang dialaminya. Mabes Polri menyayangkan, ada keterangan Novel yang tidak disampaikan kepada penyidik, namun justru dilempar ke media.
Advertisement
Dalam wawancara yang dimuat media berbahasa asing, Time, Novel menerima informasi dari seseorang, terkait adanya dugaan keterlibatan petinggi berpangkat jenderal di institusi kepolisian. Meski awalnya tidak percaya, namun setelah 2 bulan tak ada titik terang atas kasus yang menimpanya, Novel mulai terusik. Ia justru berpikir, bisa jadi dugaan itu benar adanya.