Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump awal Juni menyatakan negaranya telah menarik diri dari Paris Agreement (Perjanjian Paris) terkait perubahan iklim yang disepakati pada 2015 era Presiden Barrack Obama. Hal itu disampaikan pada awal Juni 2017.
Ulah Trump ini ternyata disikapi dingin. Sejumlah lembaga internasional seperti PBB dan Uni Eropa, kemudian tokoh internasional pun angkat bicara, termasuk dari dalam AS sendiri.
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga angkat bicara dan sedikit menyindir. Ia mengaku hingga saat ini tidak mengetahui apa maksud dari langkah politik Trump tersebut.
Advertisement
"Ini kan Trump kita tidak tahu apa maunya, tidak jelas. Semua dunia banyak uncertainty (ketidakpastian) terjadi. Dan kadang-kadang juga mesti dicek lagi, apa benar begitu," ucap pria yang akrab disapa JK itu, di kantornya, Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.
Apa yang disampaikan Trump lewat Twitter, ia menjelaskan, belum tentu menjadi pertimbangannya 100 persen. Meskipun tak dapat diragukan juga.
Diketahui 1 Juni 2017 lalu, Trump sempat mencuit di akun Twitternya, yaitu: I will be announcing my decision on Paris Accord, Thursday at 3:00 P.M. The White House Rose Garden. MAKE AMERICA GREAT AGAIN!
"Karena itu hanya lewat Twitter, kadang-kadang, kadang posisinya sebenarnya tidak begitu. Cuma Twitter-nya berbunyi begitu," kata JK.
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini: