Liputan6.com, Jayapura - Enam orang terkena anak panah dalam pertikaian antarpendukung pasangan calon pada momentum pemungutan suara ulang (PSU) pilkada di Distrik Yamoneri, Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, Kamis 15 Juni 2017.
Empat dari enam orang yang terkena anak panah itu merupakan anggota kepolisian yang berupaya melerai pertikaian tersebut. Sedangkan dua orang lainnya merupakan warga pendukung pasangan calon yang ikut Pilkada Puncak Jaya.
Baca Juga
Seorang warga di antaranya dilaporkan tewas akibat luka panah yang dideritanya saat terjadi aksi saling serang di antara para pendukung pasangan calon. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi dari Jayapura, Kamis malam.
Advertisement
"Para pendukung pasangan calon bupati awalnya saling mengklaim menang dengan memperoleh suara penuh dalam pemungutan suara ulang (PSU) yang berlangsung Kamis pagi di enam distrik, termasuk di Distrik Yamoneri," ujar Ahmad Kamal seperti dikutip dari Antara, Jumat (16/6/2017).
Ia mengatakan, enam orang mengalami luka-luka terkena anak panah, dan seorang di antaranya yang meninggal dunia yaitu Timanus Wonda (45), warga Kampung Jigilo.
Sementara yang terluka yakni Komanus Inumbi yang kini masih dirawat di Puskemas Ilu.
"Namun situasi keamanan saat ini sudah terkendali, meski aparat keamanan masih berjaga-jaga," kata Ahmad Kamal.
PSU di Kabupaten Puncak Jaya dilaksanakan di enam distrik yang diikuti tiga pasangan calon bupati dan wakil bupati, yakni Yustus Wonda-Kirenius Telenggen, Hanock Ibo-Rinus, dan Yuni Wonda-Deinas Geley.
Enam distrik yang melaksanakan PSU yaitu Distrik Lumo, Yamoneri, Yambi, Dagai, Ilamburawi dan Distrik Mulanikime, yang mencakup 72 TPS dengan jumlah pemilih sebanyak 31.240 jiwa.