Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memuji Irawan, siswa kelas 3 SD yang berani membaca puisi, saat dia berkunjung ke Gedung Sasana Adipura, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
"Pinter sekali, sudah sepedanya diambil. Puisinya pinter banget, biar dapat sepeda, puisinya aku main sepeda,” kata Jokowi, Sabtu (17/6/2017).
Irawan membacakan puisi karena Jokowi meminta pelajar yang memiliki keterampilan untuk menunjukkan kebolehannya. Berikut puisi Irawan:
Advertisement
Puisi Sepeda untuk Presiden Jokowi
Aku suka bermain sepeda setiap hari
Bermain bersama teman-temanku
Dan aku membeli sepeda
Aku bermain sepeda di halaman rumahku
Dan aku bermain sepeda kalau tidak hujan
Setelah bermain sepeda aku tidur
Dan aku makan
Dan aku mandi
Setelah mandi aku ganti baju
Pelajar lainnya yang tampil ke depan adalah Muhammad Riki yang memperagakan pencak silat dan Nabila yang memiliki keahlian macapat. Keduanya juga mendapat hadiah sepeda.
Selain bagi-bagi sepeda, Jokowi juga membagikan 1.054 Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebanyak 432 kartu untuk siswa SD, 141 kartu untuk siswa SMP, 132 kartu untuk siswa SMA, dan 239 kartu untuk siswa SMK. Untuk Paket A dan Paket B masing-masing mendapat lima kartu dan 15 kartu.
Kepada para pelajar SD, diberikan dana bantuan sebesar Rp 450 ribu per tahun. Untuk pelajar SMP, diberikan Rp 750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan sebesar Rp1 juta.
Dana tersebut hanya boleh digunakan untuk membeli keperluan sekolah, seperti sepatu, seragam sekolah, dan tas sekolah. "Beli pulsa boleh ndak? Tidak boleh. Kalau nanti ketahuan yang beli pulsa, kartunya dicabut. Janjian, ya,” tutur Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan 10-20 tahun mendatang persaingan antarnegara akan semakin ketat.
"Sekali lagi saya berharap semua belajar dengan baik. Jangan mau kalah dengan teman-teman kita dari negara lain," ucap Jokowi.
Turut mendampingi Presiden Jokowi yakni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.