Patroli, Jakarta - Dua terduga teroris jaringan ISIS menyerang anggota polisi di Mapolda Sumatra Utara, Minggu dini hari. Satu polisi tewas ditusuk pelaku dengan pisau. Sedangkan dari pihak pelaku satu pelaku ditembak mati, sedangkan satu pelaku lainnya selamat dari maut.
Seperti yang ditayangkan Patroli Siang Indosiar, Rabu (28/6/2017), perayaan Idul Fitri tahun 2017 ditandai serangan brutal kelompok teror terhadap polisi di Markas Kepolisian Daerah Sumatra Utara, pukul tiga, Minggu dini hari. Dua pelaku menyerang 4 anggota polisi yang sedang berjaga di pos penjagaan 3. Mereka memanjat pagar, menyelinap masuk dari bagian belakang pos lalu menyerang 4 polisi dengan pisau.
Akibatnya satu polisi bernama Aiptu Maratua Sigalingging tewas ditusuk pisau. Polisi berhasil menembak mati satu pelaku bernama Syawaludin Pakpahan, dan melumpuhkan satu lainnya bernama Hardi.
Advertisement
Serangan subuh kelompok teror menghentak aparat kepolisian yang sedang bersiap merayakan Idul Fitri. Aparat bersenjata lengkap disiagakan antisipasi serangan susulan.
Penyelidikan latar belakang dan motif pelakupun dimulai. Polisi kemudian langsung menggeledah rumah pelaku Syawaludin Pakpahan untuk menelusuri jejak dan motif pelaku. Dari sana ditemukan bendera berlambang ISIS dan sejumlah butki lainnya.
Keterlibatan Syawaludin dengan jaringan ISIS mengejutkan tetangganya, meski logo berlambang ISIS telah lama terpajang di rumahnya. Sehari-Hari ia berprofesi sebagai pedagang kelontong, dan ramah dengan warga sekitar.
Selain menyusuri jejak pelaku, Tim Densus 88 mengembangkan penyelidikan dengan memeriksa 12 saksi. Lima saksi diduga terlibat karena memiliki perang penting.
Sesuai keterangan para saksi, Tim Densus menggeledah sebuah percetakan di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Di sini para pelaku mencetak selebaran yang berisi paham radikal ISIS.
Berdasarkan keterangan saksi dan butki yang dikumpulkan dari hasil penggeledahan, Tim Labfor Polri Cabang Medan kemudian menggelar olah tempat kejadian perkara untuk merekonstruksi kronologi penyerangan.
Kedua pelaku masuk Mapolda dengan memanjat pagar tembok. Mereka lalu menyelinap masuk pos penjagaan tiga yang sedang dijaga 4 polisi. Tanpa basa-basi, mereka menyerang 4 polisi, satu di antara polisi tewas. Para pelaku juga berusaha membakar pos penjagaan namun berhasil digagalkan setelah salah satu pelaku ditembak mati, dan satu lainnya dilumpuhkan.
Tim Densus 88 mengidentifikasi, kedua pelaku merupakan Anggota Jaringan Jad atau Jamaah Anshorut Daulah, yang terkait dengan ISIS.
Serangan teror kali ini membuat barisan Bhayangkara kehilangan salah satu anggota terbaiknya, Aiptu Maratua Sigalingging. Korban dikenal sebagai sosok yang baik, sudah 2 tahun bertugas di bidang pelayanan markas. Jenazah diserahkan pihak RS usai divisum untuk selanjutnya dimakamkan pihak keluarga ke Tapanuli Selatan. Atas jasanya, pangkat korban dinaikan menjadi inspektur dua.
Teror jaringan ISIS saat lebaran dikecam luas. Anggota DPR mendatangi TKP memberikan dukungan kepada Polri.
Masyarakat luas tidak ketinggalan. 1000 lilin dinyalakan mendukung penuh polri memberantas kelompok teror.
Warga juga meletakan karangan bunga untuk almarhum aipda sigalingging yang gugur dalam tugas.