Liputan6.com, Jakarta - Polri menurunkan sejumlah tim ke Polda Jawa Barat guna menginvestigasi kisruh penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
Tim yang telah tiba berada di Polda Jawa Barat itu terdiri dari Sumber Daya Manusia (SDM) Polri, Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri, dan Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri.
"Tim di sana akan melakukan investigasi dan juga evaluasi terhadap apa yang terjadi di sana. Bagaimana bisa orangtua calon siswa atau taruna Akpol protes terhadal hal yang terjadi, yang ada kebijakan Kapolda," kata Rikwanto di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (30/6/2017).
Rikwanto mengaku belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran pidana dalam kasus ini. Yang pasti, kata dia, tim masih terus bekerja menggali penyebab permasalahan tersebut di Polda Jawa Barat.
"Belum bisa kita simpulkan," singkat Rikwanto.
Sebelumnya di media sosial beredar video sejumlah orang tua peserta calon taruna akademi kepolisian (Akpol) protes di Polda Jawa Barat. Penyebabnya diduga lantaran Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charlian melakukan pemeriksaan kesehatan (rikkes) ulang dan memprioritas putra daerah.
Dengan adanya insiden itu, mereka menuding Polda Jawa Barat tidak transparan dalam meloloskan peserta calon taruna Akpol. Terkait hal itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengaku masih mendalami kejadian tersebut.
Akan tetapi, Martinus tak memungkiri ada aksi protes dari sejumlah orang tua yang anaknya tidak lolos taruna Akpol di Mapolda Jawa Barat.
"Memang ada informasi bahwa ada ketidakpuasan masyarakat, tentu ini akan kami dalamin, kami pelajari," ucap Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis 29 Juni 2017.
Advertisement