Sukses

Tambang Minyak Tradisional Wonocolo

Sebagian warga Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menambang minyak bumi secara tradisional. Di lokasi itu, terdapat ratusan sumur minyak peninggalan Belanda.

Liputan6.com, Bojonegoro: Eksplorasi minyak dan gas bumi umumnya dilakukan dengan menggunakan teknologi canggih. Namun, di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, hingga saat ini sejumlah warga menambangnya secara tradisional. Upaya penambangan minyak dan gas bumi dengan mempergunakan tenaga manusia itu terlihat saat SCTV mengunjungi daerah tersebut, baru-baru ini.

Memang di daerah tersebut terdapat sekitar 140 sumur minyak peninggalan Belanda. Tepatnya, di kawasan Hutan Kawean. Ternyata, 10 sumur di antaranya masih dikelola masyarakat sekitar. Dengan peralatan yang sederhana, warga mengangkat minyak dari sumur. Biasanya, dibutuhkan tenaga manusia sekitar delapan hingga 15 orang untuk menimba minyak. Sedangkan beberapa orang lainnya bertugas menyuling minyak. Mereka juga mencampurkannya dengan memakai air.

Setiap hari, satu kelompok menghasilkan minyak tak kurang dari tiga drum. Selanjutnya, minyak itu dijual dengan harga Rp 28 ribu per drum. Hasil penjualan tersebut kemudian dibagi rata oleh ketua kelompok pada akhir pekan. Menurut seorang penambang tradisional, eksplorasi tersebut dikerjakan lantaran mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak. Selain itu, bila menggunakan motor penggerak, biaya yang dibutuhkan tak seimbang dengan hasil yang diperoleh.

Ironisnya, meski harga bahan bakar minyak terus naik. Namun, para penambang tradisional ini masih hidup pas-pasan. Apalagi, minyak mentah yang mereka hasilkan harganya ditentukan dari pengepul yang kemudian menjualnya ke Pertamina.(ANS/Hasan Sentot dan Junaidi Setiawan)
    Video Terkini