Liputan6.com, Jakarta - Penyidik mulai mendapatkan titik terang mengenai identitas terduga teroris penyerang dua anggota Brimob di Masjid Falatehan, Perum Peruri, No 10, Kebayoran Baru Jakarta Selatan atau persis di sebelah Lapangan Bhayangkara Mabes Polri. Pelaku yang diidentifikasi bernama Mulyadi (28) itu diketahui bekerja sebagai pedagang kosmetik.
"Sudah ditelusuri penyidik bahwa pelaku bernama Mulyadi. Pekerjaannya pedagang kosmetik di Pasar Roxy Bekasi," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7/2017).
Hal itu, lanjut Setyo, berdasarkan keterangan kakak kandung dan ipar pelaku yang masih diperiksa tim Densus 88 Antiteror. Namun Setyo tidak menjelaskan lebih rinci mengenai latar belakang pelaku, termasuk kemungkinan dia bergabung dengan kelompok radikal tertentu.
Advertisement
"Itu masuk materi penyidikan. Masih kami dalami," tutur dia.
Polisi sejatinya telah menemukan KTP atas nama Mulyadi di kantung pelaku. Namun polisi ragu lantaran foto di kartu tersebut tidak identik dengan wajah pelaku. Apalagi alamat yang tertera bukan tempat tinggal pelaku.
Belakangan diketahui bahwa alamat yang tercantum di KTP tersebut adalah tempat tinggal kakak ipar pelaku. Polisi saat ini masih menelusuri alamat tinggal sekaligus orangtua pelaku.
"Kita akan pastikan dengan cek DNA, akan cari orangtuanya atau saudara kandungnya. Makanya kita katakan (identifikasi) masih 75 persen," ucap Setyo.
Sebelumnya, seorang pria tidak dikenal diduga bernama Mulyadi menyerang dua anggota Brimob bernama AKP Dede Suhatmi dan Briptu M Syaiful Bakhtiar usai salat Isya di Masjid Falatehan, Jakarta Selatan pada Jumat malam 30 Juni 2017 sekitar pukul 19.40 WIB.
Mulyadi tewas ditembak petugas lantaran tidak terlihat akan menyerahkan diri usai melukai kedua anggota Brimob itu. Dalam KTP yang ditemukan, Mulyadi tercatat sebagai mahasiswa dengan alamat Pagaulan, RT 012, RW 005, Kelurahan Suka Resmi, Kecamatan Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Â
Â
Â
Â
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini: