Sukses

Pemadaman Listrik di Sumatra Merugikan Sektor Usaha

Pemadaman listrik secara bergilir di seluruh wilayah Sumbar dan Riau merugikan sejumlah sektor usaha di sana. Jumlah kerugian mencapai jutaan rupiah.

Liputan6.com, Padang: Sejumlah pelaku sektor usaha mulai mengeluh menyusul pemadaman listrik secara bergilir di seluruh wilayah Sumatra Barat dan Riau, baru-baru ini. Soalnya, pemadaman bergilir itu mengakibatkan sejumlah kegiatan bisnis masyarakat terganggu. Setidaknya, kerugian yang ditanggung mencapai jutaan rupiah. [baca: Air Danau Singkarak Tak Naik, PLN Padam].

Banyak sektor usaha yang tak menyiapkan alternatif sumber energi ketika PLN memadamkan aliran listrik. Stasiun Radio Arbes FM, misalnya. Menurut General Manager Arbes Jejeng, lantaran tak memiliki genset, pihaknya menderita kerugian Rp 10 juta lantaran tak dapat mengudara selama seharian. Selain itu, mereka juga mendapat komplain dari pemasang iklan.

Kondisi serupa juga dialami sejumlah penerbitan surat kabar. Mereka harus mengubah jadwal penerbitan yang biasanya dilakukan pada tengah malam mulai pukul 03.00 WIB. Namun, kini menjadi petang hari. Bahkan, mereka juga harus mengundurkan jadwal berikutnya hingga pemadaman selesai.

Menanggapi keluhan ini, General Manager PLN Unit Bisnis Sumbar dan Riau Sofyan Amin menegaskan, umumnya pemadaman listrik ini dilakukan empat hari sekali selama 18 jam. Namun, lantaran adanya keteledoran petugas di lapangan menyebabkan sejumlah daerah mendapat giliran pemadaman dua kali dalam empat hari. Itulah sebabnya, PLN akan mengubah jadwal pemadaman menjadi dua hari sekali dengan waktu pemadaman sembilan jam.(ORS/Denni Risman dan Aldian)