Liputan6.com, Belitung: Ketika terumbu karang dan penyu di daerah lain terancam punah, di Belitung, Provinsi Bangka Belitung, keduanya sedang giat-giatnya dilestarikan. Adalah Pulau Kepayang yang menjadi lokasi pembibitan dan penangkaran kekayaan alam ini. Di pulau yang bisa ditempuh dengan kapal motor selama 15 menit dari Tanjung Kelayang itu, setiap hari ada aktivitas menanam bibit karang dan menetaskan telur penyu.
Saat Liputan6.com menyambangi pulau itu, Selasa (12/10) pagi, sejumlah bibit karang sedang disiapkan untuk ditanam. Bibit-bibit itu siangnya langsung ditransplantasi atau ditanam di dasar laut. Kegiatan ini masih dalam rangkaian event Sail Indonesia 2010 di Belitung dan diikuti sejumlah peserta dari berbagai negara.
Yang menarik, di setiap bibit karang yang ditanam di Pulau Kepayang, para peserta yang ikut menanam bisa menuliskan nama atau tanda di karang tersebut. Menurut Budi, Ketua Kelompok Peduli Lingkungan Belitung, cara ini dimaksudkan untuk menumbuhkan ikatan antara karang dengan yang menanamnya. "Cara ini diharapkan bisa menciptakan kepedulian seseorang terhadap pelestarian terumbu karang," ujar Budi yang sehari-hari memimpin kelompok kerja di Pulau Kepayang.
Demikian pula dengan penyu, sejumlah anak penyu tengah disiapkan untuk dilepas ke laut lepas. Tujuannya sama, agar penyu tak punah oleh musuh-musuhnya, yaitu biawak dan para pemburu yang selalu mengincar telurnya. Karena itu, Budi dan teman-temannya selalu berusaha agar telur-telur itu tak hancur sebelum menetas. Caranya, mencegah para pemburu telur penyu yang sering mengintai di malam hari menunggu penyu naik ke darat untuk bertelur. Cara lainnya adalah dengan membuat tempat penetasan khusus yang tidak terjamah oleh biawak.
Usaha Budi tak sia-sia. Jejeran terumbu karang terus tumbuh di perairan Belitung. Di sisi lain, penyu pun kini terlindungi dari kepunahan di laut Belitung. Pada akhirnya, keindahan pantai Belitung akan terus bersinergi dengan kekayaan yang ada di dalam lautnya. Selagi masih ada orang-orang seperti Budi dan teman-temannya, kita boleh berharap akan kelestarian harta karun yang tak ternilai di dasar laut Belitung. (ADO)
Saat Liputan6.com menyambangi pulau itu, Selasa (12/10) pagi, sejumlah bibit karang sedang disiapkan untuk ditanam. Bibit-bibit itu siangnya langsung ditransplantasi atau ditanam di dasar laut. Kegiatan ini masih dalam rangkaian event Sail Indonesia 2010 di Belitung dan diikuti sejumlah peserta dari berbagai negara.
Yang menarik, di setiap bibit karang yang ditanam di Pulau Kepayang, para peserta yang ikut menanam bisa menuliskan nama atau tanda di karang tersebut. Menurut Budi, Ketua Kelompok Peduli Lingkungan Belitung, cara ini dimaksudkan untuk menumbuhkan ikatan antara karang dengan yang menanamnya. "Cara ini diharapkan bisa menciptakan kepedulian seseorang terhadap pelestarian terumbu karang," ujar Budi yang sehari-hari memimpin kelompok kerja di Pulau Kepayang.
Demikian pula dengan penyu, sejumlah anak penyu tengah disiapkan untuk dilepas ke laut lepas. Tujuannya sama, agar penyu tak punah oleh musuh-musuhnya, yaitu biawak dan para pemburu yang selalu mengincar telurnya. Karena itu, Budi dan teman-temannya selalu berusaha agar telur-telur itu tak hancur sebelum menetas. Caranya, mencegah para pemburu telur penyu yang sering mengintai di malam hari menunggu penyu naik ke darat untuk bertelur. Cara lainnya adalah dengan membuat tempat penetasan khusus yang tidak terjamah oleh biawak.
Usaha Budi tak sia-sia. Jejeran terumbu karang terus tumbuh di perairan Belitung. Di sisi lain, penyu pun kini terlindungi dari kepunahan di laut Belitung. Pada akhirnya, keindahan pantai Belitung akan terus bersinergi dengan kekayaan yang ada di dalam lautnya. Selagi masih ada orang-orang seperti Budi dan teman-temannya, kita boleh berharap akan kelestarian harta karun yang tak ternilai di dasar laut Belitung. (ADO)