Liputan6.com, Cirebon - Kapten Laut (P) Ii Solihin, korban helikopter Basarnas yang jatuh di Temanggung, Jawa Tengah dikenal sebagai pribadi tangguh dan disiplin.
Di akhir hayatnya, almarhum mendapat penghargaan dari TNI Angkatan Laut (AL), yakni Mayor Laut (P) Anumerta Ii Solihin.
Komandan Komando Latihan Puspenerbal I Surabaya Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo mengatakan, almarhum merupakan prajurit TNI AL angkatan 55 tahun 2003.
Advertisement
"Almarhum Solihin adalah putra terbaik bangsa. Negara dan AL memberikan penghargaan serta pangkat luar biasa kepada beliau," kata Heru usai mengikuti rangkaian pemakaman jenazah, Senin (3/7/2017).
Heru menceritakan, Solihin salah satu perwira yang memiliki disiplin tinggi. Bahkan, Solihin tak pernah memiliki kecacatan selama melaksanakan tugas.
Dalam perjalanan karirnya di TNI, Solihin terakhir menjabat sebagai Perwira Skuadron 400 Wing Udara I Puspenerbal Surabaya.
Saat mendapatkan tugas untuk penyelamatan di lereng Gunung Dieng pada Minggu 3 Juli, Solihin bertugas sebagai Co Pilot Helikopter jenis Eurocopter SA HR 3602 milik Basarnas. Nahas, helikopter yang ditumpangi Solihin kecelakaan.
Hingga akhir hayatnya, TNI AL mencatat kiprah almarhum mengudara sudah mencapai 800 jam. Kecelakaan yang dialami Solihin, sambung Heru, merupakan kehendak Tuhan.
"Padahal bagus. Itu catatan jam penerbangan akumulasi dari ia belajar di akademi," ucap dia.
Â
Saksikan video di bawah ini: